kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IFII berhasil membukukan pertumbuhan penjualan ekspor sebesar 7,13% secara tahunan


Senin, 17 Mei 2021 / 09:35 WIB
IFII berhasil membukukan pertumbuhan penjualan ekspor sebesar 7,13% secara tahunan

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) menorehkan kinerja ekspor yang positif di tahun 2020. IFII berhasil membukukan pertumbuhan penjualan ekspor sebesar 7,13% secara tahunan atau yoy, dari semula Rp 504,29 miliar di tahun 2019 naik menjadi Rp 540,27 miliar di tahun 2020. 

Direktur Indonesia Fibreboard Industry, Ang Andri Pribadi mengatakan kinerja ekspor di tahun lalu utamanya ditopang oleh melesatnya volume penjualan ke negara Timur Tengah hingga 32,12% yoy dari realisasi di tahun 2019. 

"Peningkatan penjualan ekspor terutama disebabkan karena kenaikan volume penjualan ke Timur Tengah yang mengalami kenaikan sebesar 32,12% dari Rp172.391 miliar di tahun 2019, menjadi Rp 227,77 miliar di tahun 2020," kata Ang saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/5).

Baca Juga: Indonesia Fibreboard Industry (IFII) targetkan penjualan tumbuh 10% di tahun ini

Secara terperinci, berdasarkan segmen geografis penjualan IFII di tahun 2020 dibagi ke dalam beberapa wilayah, antara lain ke Jepang dengan nilai Rp 248,18 miliar, Timur Tengah sebesar Rp 227,77 miliar, penjualan lokal sebesar Rp 141,74 miliar, dan sisanya di segmen lainnya senilai Rp 64,31 miliar.

Torehan kinerja ekspor yang positif di tahun lalu, membuat IFII optimistis melihat prospek penjualan ekspor di sepanjang tahun ini. Hal itu salah satunya didukung oleh keadaan para negara kompetitor yang mulai kesulitan menyediakan bahan kayu mixed light hardwood (MLH), yakni bahan baku utama dari produk MDF. Kondisi tersebut, lantas membuat harga jual produk MDF dari masing-masing negara kompetitor turut melonjak naik. 

"Hal ini bisa menjadi suatu keunggulan yang kompetitif bagi perseroan, di mana Indonesia masih memiliki banyak sumber bahan baku kayu MLH dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain, sehingga harga jual produk perseroan kami dapat lebih bersaing dengan pabrik lain di negara kompetitor," terang Ang. 



TERBARU

×