kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hippindo melihat prospek bisnis minimarket memiliki peluang yang menjanjikan


Rabu, 05 Mei 2021 / 04:30 WIB
Hippindo melihat prospek bisnis minimarket memiliki peluang yang menjanjikan

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melihat prospek bisnis ritel modern khususnya minimarket, memiliki peluang yang sangat menjanjikan di Indonesia. Hal itu karena kebutuhan masyarakat terhadap tempat berbelanja yang praktis semakin diminati, terutama di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. 

Ketua Umum Hippindo, Budihardjo mengungkapkan, keberadaan minimarket sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena lokasinya yang strategis dan dekat dengan tempat tinggal mereka. Lokasi yang strategis tersebut, otomatis akan memudahkan mobilitas masyarakat yang enggan bepergian jauh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

"Justru saat ini lagi sangat bagus untuk bisnis minimarket, itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena langsung ke perumahan-perumahan, itu mereka tidak mau keluar jauh-jauh karena lagi covid. Jadi maunya beli yang instan-instan," ungkap Budihardjo saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/5). 

Baca Juga: Insentif untuk sektor ritel disambut positif APPBI, Hippindo dan Aprindo

Dia bilang, di luar negeri sendiri, sebenarnya bisnis minimarket itu memiliki potensi yang sangat besar. Dia tidak memerinci negara mana yang dimaksud, namun menurutnya bisa ada 5 hingga 6 pemain nasional yang bergerak di bisnis minimarket. Sehingga dapat dikatakan, Indonesia juga memiliki peluang yang sama di lini bisnis tersebut. 

Budihardjo menyebut, untuk mengembangkan sebuah bisnis minimarket memang bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sehingga, langkah tepat untuk memulai sebuah sebuah bisnis minimarket adalah dengan memaksimalkan potensi di regional atau lokal terlebih dahulu. 

"Kalau menurut saya jangan langsung mau nasional, main regional aja dulu. Misalnya dia kuatnya di daerah mana ya di situ dikuatin dulu. Diperkuat jalur distribusinya, setelah kuat baru ke daerah sebelahnya. Jadi jangan langsung nasional, berat biayanya. jadi fokus ke tempat kampungnya dia lah di mana dia kuat," sebutnya.



TERBARU

×