kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga tutup tahun, Sarimelati Kencana (PZZA) terus memacu pembukaan gerai baru


Jumat, 26 November 2021 / 08:40 WIB
Hingga tutup tahun, Sarimelati Kencana (PZZA) terus memacu pembukaan gerai baru

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) sudah merealisasikan pembangunan outlet sebanyak 28 outlet hingga 25 November 2021. Manajemen PZZA tetap optimistis  menjalankan agenda bisnis menambah jumlah outlet di akhir tahun ini. 

Asal tahu saja, sebelumnya PZZA membidik penambahan 50 outlet di sepanjang 2021. Dengan adanya realisasi tersebut, maka sisa outlet yang harus dibangun PZZA sebanyak 22 outlet lagi. 

Direktur Operasional PZZA, Joe Sasanto memaparkan pengembangan bisnis melalui penambahan gerai, PZZA tetap melihat bahwa wilayah Jawa-Bali akan tetap menjadi yang terbesar, tetapi wilayah di luar pulau Jawa semakin serius dijajaki dan menjadi prioritas perusahaan. 

"Kami menambah 4 gerai baru di Sumatera, serta 2 di Kalimantan dan 3 di Sulawesi, yang merupakan cerminan fokus ekspansi usaha di wilayah yang memiliki nilai profitabilitas tinggi. Kami akan melakukan pengembangan di area lain di akhir tahun 2021," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (25/11). 

Baca Juga: Tahun depan, Mega Manunggal Property (MMLP) fokus pada perencanaan ekspansi

Joe mengungkapkan, sampai dengan semester I 2021 PZZA baru menyerap belanja modal di bawah Rp 50 miliar karena penambahan gerai tidak terlalu banyak. 

Menurut data dari manajemen, sampai dengan semester I 2021 PZZA menambah 15 outlet. Adapun hingga 25 November 2021 PZZA kembali menambah 13 gerai anyar sehingga total gerai yang dibangun di tahun ini sebanyak 28 gerai baru. Pekan depan, PZZA akan menambah satu outlet baru di Jambi.  

Mengenai prospek bisnis, Joe menilai dengan melonggarnya kebijakan PPKM menjadi level 1 otomatis penjualan melalui dine in  menjadi lebih baik. Sedangkan untuk take away delivery tidak terlalu terpengaruh dengan kebijakan PPKM karena tidak ada pembatasan. 

"Dine in pada saat PPKM di level 1, mengalami peningkatan. Tetapi kami belum bisa menyampaikan pengaruhnya ke kinerja sampai dengan kuartal III 2021, selengkapnya akan diumumkan di Bursa Efek Indonesia," jelasnya. 

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) telah serap capex sebesar Rp 500 miliar

Sebagai informasi, Sarimelati Kencana juga mengoperasikan sejumlah pabrik untuk kebutuhan internal perusahaan. Adapun pada kuartal II 2020, PZZA mengoperasi pabrik baru di Cikarang untuk memenuhi kebutuhan protein di seluruh gerai. Lini fasilitas ini dikembangkan untuk memproduksi pasta, saus daging/keju, bola adonan, dan pengolahan sayuran. 

Sekretaris Perusahaan PZZA, Kurniadi Sulistyomo mengatakan  saat ini perusahaan mengoperasikan pabrik yang terletak di dua provinsi yakni di Jawa Barat dan DKI Jakarta. 

"Pada semester I 2021 tercapai di sekitar 30%-40% dari kapasitas produksi, sampai dengan semester II 2021 ketika PPKM  sudah longgar utilisasi naik dari angka sebelumnya menjadi 60%-70%," kata Kurniadi. 

Melansir laporan keuangan PZZA di semester I 2021, penjualan bersih turun 7,1% yoy menjadi Rp 1,68 triliun. Sedangkan laba bersihnya naik signifikan hingga 201% yoy menjadi Rp 32 miliar dari sebelumnya Rp 10 miliar di semester I 2020.

Joe menambahkan, kenaikan laba bersih karena adanya beberapa inisiatif dan efisiensi perusahaan. 

Pada periode 6 bulan tahun ini, Joe menjelaskan, dari sisi rasio likuiditas perusahaan cukup stabil, begitu juga dengan rasio solvabilitas. Sementara rasio utang terhadap EBITDA mengalami perbaikan seiring dengan kinerja perusahaan yang membaik.

Adapun rasio cakupan utang (DSCR) juga mengalami perbaikan dari 7.59 di 2020 menjadi 11.63 semester I 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×