kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hingga pertengahan Juni 2021, Intiland Development raih marketing sales Rp 947 miliar


Senin, 21 Juni 2021 / 09:20 WIB
Hingga pertengahan Juni 2021, Intiland Development raih marketing sales Rp 947 miliar

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Jika dilihat dari periode kuartal pertama, pertumbuhan marketing sales DILD memang sudah tampak. Dalam catatan Kontan.co.id, marketing sales DILD di Q1-2021 sebesar Rp 310 miliar, naik 166% dibandingkan Q1-2020 yang sebesar Rp 117 miliar.

Segmen mixed use dan high-rise menyumbang Rp 29 miliar atau 9,3% dari total pencapaian marketing sales di Q1-2021. Kemudian segmen landed residential menyumbang Rp 222 miliar atau setara 71,5% dan industrial estate menyumbang Rp 59 miliar atau setara 19,2%. 

Berdasarkan lokasi, proyek di Jakarta menyumbang Rp 143 miliar atau setara 46% dan Surabaya menyumbang Rp 167 miliar atau setara 54% dari total perolehan marketing sales di Q1-2021. 

Direktur Pemasaran Korporat Intiland Susan Pranata menyampaikan, hingga menjelang akhir semester pertama ini, kontribusi marketing sales dari wilayah Jakarta dan Surabaya masih relatif sama. "Kontribusi ini sangat bertalian dengan proyek-proyek mana saja. Sementara hampir sama, 55%:45% antara Jakarta dan Surabaya," ungkapnya.

 

Susan mengamini, insentif properti khususnya stimulus PPN ditanggung pemerintah telah berdampak terhadap kinerja penjualan DILD, maupun secara umum terhadap pemulihan pasar properti.

Meski insentif PPN hanya terbatas pada produk siap huni (ready stock) hingga Agustus 2021, namun stimulus tersebut dapat menumbuhkan daya beli dan kepercayaan diri konsumen untuk memesan produk properti baik ready stock maupun secara inden.

Dengan adanya insentif fiskal dari pemerintah dan perbankan, serta banyaknya promo yang ditawarkan pengembang, Susan melihat saat ini sebagai momentum yang baik bagi konsumen untuk membeli properti. "Pasar properti dalam tren positif seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan masyarakat. Insentif kebijakan pemerintah cukup efektif mendorong minat beli properti," tandas Susan.

Selanjutnya: Permintaan meningkat, Intiland (DILD) luncurkan 3 klaster rumah tapak di Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×