Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Federal International Finance (FIF), salah satu bagian dari Divisi Jasa Keuangan Astra (Astra Financial) berhasil menjadi salah satu perusahaan jasa keuangan yang sehat dengan tingkat jumlah kredit bermasalah atau yang lebih dikenal dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 0,9%. Angka NPF tahun 2021 tersebut lebih baik dibanding NPF Perseroan pada tahun 2020 sebesar 1,5%.
"Setelah pemulihan pandemi pada tahun 2020, tahun 2021 sebagian besar iklim usaha mulai menggeliat sekaligus menjadi momentum pemulihan dan kebangkitan ekonomi di Indonesia, sehingga kondisi ini juga memberikan dampak positif kepada operasional bisnis PT FIF," ungkap Presiden Direktur FIF, Margono Tanuwijaya dalam siaran pers, belum lama ini.
Margono mengatakan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh PT FIF pada tahun 2021 didukung oleh berbagai strategi perusahaan yang diimplementasikan dalam menghadapi pandemi yang berlangsung sejak bulan Maret 2020 di Indonesia.
Pertama, pengendalian biaya mengingat kondisi ekonomi yang masih belum stabil. Selain itu, pihaknya juga tetap melakukan investasi yang memiliki dampak jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan competitive advantage. Dari sisi risiko manajemen juga terus dilakukan perbaikan kualitas atas akuisisi kontrak baru dengan mengimplementasikan sistem smart aquisition yang terus dikembangkan.
Baca Juga: Laba Multifinance Melesat, RoA Ikut Terkerek
Pemulihan kinerja PT FIF juga tercermin dari nilai pembiayaan yang dikeluarkan oleh perusahaan secara amount finance (AF), yakni sebesar Rp 31,83 triliun. Angka tersebut naik sebesar 5,7% jika dibanding pencapaian tahun 2020 senilai Rp 30,11 triliun.
Di samping itu, jika dilihat dari pencapaian pembiayaan yang dikeluarkan secara unit, pada tahun 2021 PT FIF membukukan pembiayaan pada 2,62 juta unit, atau meningkat sebesar 0,4% dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 2,61 juta unit.
Bila dilihat dari kemampuan perusahaan berdasarkan aset, PT FIF membukukan peningkatan pada total aset yang dimiliki, yakni sebesar Rp 32,65 triliun, naik sebesar 0,2% dibanding tahun 2020 sebesar Rp 32,59 triliun.
Dalam menjalankan bisnisnya, terdapat 4 lini bisnis utama yang dilakukan oleh perusahaan. Keempat lini bisnis tersebut adalah FIFASTRA yang merupakan jasa pembiayaan sepeda motor baru Honda, DANASTRA yang merupakan jasa pembiayaan multiguna, SPEKTRA yang merupakan jasa pembiayaan multiproduk, dan AMITRA yang merupakan jasa pembiayaan syariah PT FIF.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Kantongi Laba Rp 102 Miliar pada Tahun Lalu
Selama tahun 2021, pertumbuhan pesat terjadi pada lini bisnis FIFASTRA dan DANASTRA. Hal ini disebabkan, pada tahun 2021 terjadi peningkatan permintaan sepeda motor mengacu kepada data yang disampaikan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang mengatakan bahwa pada tahun 2021 terjadi pertumbuhan 38% pada penjualan sepeda motor.
Begitupun dengan permintaan jasa pembiayaan multiguna yang mengalami peningkatan permintaan di kala pandemi Covid-19 yang berdampak kepada perekonomian masyarakat. Berbanding terbalik dengan permintaan multiproduk, seperti alat elektronik, gadget, dan perabotan rumah tangga yang masih memiliki pasar yang lesu dan juga pada permintaan haji dan umrah yang masih terbatas akibat pandemi Covid-19.
Pada kinerja lini bisnis FIFASTRA, secara amount finance (AF), nilai pembiayaan pada tahun 2021 mencapai Rp 21,2 triliun, atau meningkat 10% dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai Rp 19,29 triliun.
Pencapaian tersebut membuat FIFASTRA menjadi kontributor utama terhadap keseluruhan nilai pembiayaan PT FIF dibanding lini bisnis lainnya dengan persentase kontribusi sebesar 66,6%.
Dari sisi jumlah unit, lini bisnis FIFASTRA melakukan pembiayaan sepeda motor baru Honda pada tahun 2021 sebanyak 1,23 juta unit, atau naik sebesar 13,5% dibanding tahun 2020 yang hanya mencapai 1,08 juta unit.
Sementara itu, untuk kinerja lini bisnis DANASTRA, sepanjang tahun 2021 nilai pembiayaan yang berhasil dicapai adalah sebesar Rp 9,84 triliun, naik sebesar 3,5% dibanding tahun 2020, yang hanya mencapai Rp 9,51 triliun.
Secara unit, DANASTRA melakukan pembiayaan kepada 1,28 juta unit, atau turun 1,5% dibanding tahun 2020, yang mencapai 1,30 juta unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News