kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,86   -7,49   -0.80%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasnur Internasional Shipping (HAIS) berencana menambah dua set armada tahun depan


Sabtu, 20 November 2021 / 07:25 WIB
Hasnur Internasional Shipping (HAIS) berencana menambah dua set armada tahun depan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun ini, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) menambah satu set armada yang terdiri dari satu kapal Tunda Hasnur 113 dan satu kapal tongkang Hasnur 333. Tongkang tersebut berukuran 330 feet dan mampu mengangkut kargo curah sebanyak 10 ribu metrik ton. 

Alhasil, dengan diresmikannya satu set armada ini, HAIS memiliki 12 set armada kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut yang bervariasi, mulai dari 7.500 ton hingga 10.000 Metrik Ton dan 1 kapal pengangkut CPO (crude palm oil).

Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping, Jayanti Sari mengatakan, dengan penambahan armada ini HAIS akan semakin berkembang dan bisa melayani pelanggan dengan lebih baik. “Penambahan kapal tersebut juga sebagai upaya memperkuat  armada HAIS yang selanjutnya akan mendorong kinerja Perseroan,” ujar Jayanti kepada Kontan.co.id, Jumat (19/11). 

Baca Juga: Hasnur Internasional Shipping Siap Melaju dengan Armada Kapal Baru

Jayanti mengatakan, pihaknya akan melakukan penambahan dua set armada di tahun depan. Penambahan armada ini menjadi bagian dari rencana dan anggaran 2022 yang saat ini sedang difinalisasi. "Beberapa pertimbangan antara lain adalah prospek bisnis dan harga beli kapal," ujarnya. 

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, Jayanti juga pernah memaparkan bahwa upaya penambahan armada  merupakan langkah HAIS memperbaiki komposisi penggunaan armada antara kapal sewa dan kapal milik sendiri. Pihaknya juga melihat, dengan potensi yang ada ke depannya, permintaan jasa angkutan laut akan terus bertumbuh. 

Asal tahu saja, Hasnur Grup memiliki konsensi pertambangan seluas 3.990 hektare dengan cadangan 280 juta metrik ton batubara di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Adapun dalam jangka waktu empat tahun terakhir, HAIS telah mengangkut sebanyak 24,48 juta metric ton (MT) batubara. Sebesar 21,56 juta MT di antaranya merupakan permintaan dari Hasnur Grup atau setara 88% kontribusi. Sementara, sebesar 12% kargo lainnya berasal dari non-grup.

Seiring dengan naiknya harga komoditas batubara di tahun ini, Jayanti bilang, HAIS melihat prospek angkutan batubara yang masih stabil sampai akhir tahun ini. "Kami tetap optimistis prospek angkutan komoditas tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Dan tentunya kinerja keuangan tahun 2021 ini kami optimis lebih baik dibanding tahun lalu," kata Jayanti. 

Sampai dengan saat ini, HAIS belum menyampaikan laporan keuangan terbaru karena masih dalam tahap penelaahan terbatas (limited review). Namun, jika melansir prospektus Hasnur Internasional Shipping, penjualan neto sampai dengan 31 Maret 2021 senilai Rp 77,77 miliar dengan laba tahun berjalan senilai Rp 7,88 miliar.

Adapun di 2020, HAIS mencatatkan penjualan neto senilai Rp 310,34 miliar  atau turun 16,91% dari realisasi pada tahun 2019 sebanyak Rp 373,52 miliar. Sedangkan laba tahun berjalannya juga ikut turun 39,2% yoy menjadi Rp 18,50 miliar dari sebelumnya Rp 30,43 miliar di 2019. 

 

Pada September 2021, HAIS secara resmi menggelar initial public offering (IPO) dengan bidikan dana segar senilai Rp 157,57 miliar. Sebagian besar dana yang didapatkan dari aksi korporasi ini digunakan untuk belanja modal. 

Masih mengintip prospektus HAIS, perincian penggunaan dana hasil IPO sebanyak 46% digunakan untuk belanja modal yakni membeli tiga set armada kapal dan tongkang dengan indikasi harga Rp 150 miliar. Nantinya, kekurangan dana pembelian tiga set kapal ini akan menggunakan pendanaan dari pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO. 

Kemudian 23% dana IPO akan disalurkan melalui skema pinjaman kepada entitas anak PT HRT untuk pembelian peralatan pengembangan Pelabuhan Tanjung Silopo. Sisa 31% dana IPO, digunakan HAIS sebagai belanja modal untuk mendukung kegiatan operasional secara umum seperti pembelian bahan bakar (BBM), biaya sewa kapal, serta beban-beban lainnya. 

Selanjutnya: Begini upaya Hasnur Internasional (HAIS) membidik kenaikan laba 30%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×