kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hari Pahlawan, ini pahlawan Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara


Selasa, 10 November 2020 / 18:05 WIB
Hari Pahlawan, ini pahlawan Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara

Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Tanggal itu ditetapkan dari peristiwa bersejarah Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. 

Kata "Selamat Hari Pahlawan" pun menjadi trending di Twitter berkaitan dengan nama Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara adalah seorang pahlawan Indonesia. 

Dia dikenal sebagai seorang pendidik dan mendapat julukan sebagai Bapak Pendidik Indonesia. Bahkan, hari kelahiran Ki Hajar Dewantara pada 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional. 

Lantas, seperti apa sosok Ki Hajar Dewantara? 

Baca Juga: Selain tawarkan bunga deposito tinggi, J Trust Bank ajak nasabah berdonasi

Biografi Ki Hajar Dewantara

Dirangkum dari laman resmi Kemendikbud, Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. 

Dia berasal dari lingkungan keluarga Kadipaten Pakualaman di Yogyakarta, yang merupakan salah satu kerajaan pecahan Dinasti Mataram selain Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, dan Kadipaten Mangkunegaran.

Ki Hajar Dewantara menamatkan sekolah di ELS (Sekolah Dasar Belanda), lalu melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) meski tidak tamat lantaran sakit. 

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai aktivis sekaligus jurnalis pergerakan nasional yang pemberani.  Dia juga menjadi wartawan di beberapa surat kabar seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.

Selain itu, pada 20 Mei 1908 ia sempat bergabung dengan Boedi Oetomo (BO) di Batavia (Jakarta) pada 20 Mei 1908.  Kemudian keluar dan mendirikan Indische Partij (IP) bersama Cipto Mangunkusumo serta Ernest Douwes Dekker atau Tiga Serangkai pada 25 Desember 1912.

Baca Juga: Jokowi pimpin upacara ziarah Hari Pahlawan di TMP Kalibata



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×