Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
DOID pun baru saja mendapatkan kontrak perpanjangan dari Binungan yang merupakan bagian dari Berau Coal. Term sheet sudah ditandatangani untuk perpanjangan kontrak hingga 2025. "Kami baru saja umumkan perpanjangan kontrak dengan Binungan, bagian dari Berau Coal, kontrak diperpanjang sampai 2025," ungkap Eddy.
Setelah mendapatkan perpanjangan kontrak dari Berau Coal, Eddy optimistis DOID akan kembali menggenggam kontrak baru untuk tahun depan. Sayangnya, dia masih belum membeberkan perusahaan mana saja yang sedang dijajaki DOID. "Kami memang sedang menjajaki atau berdiskusi dengan beberapa prospek, dan kami yakin untuk 2021 nanti akan ada prospek baru. Nanti kami umumkan kalau sudah ada kontrak baru," sebutnya.
Baca Juga: Bersinergi dengan Garudafood, Mulia Boga (KEJU) yakin tumbuh positif di tahun depan
Guna mengantisipasi kenaikan produksi dan kontrak baru, DOID pun akan meningkatkan capex untuk tahun depan. Nilai capex yang dianggarkan DOID berkisar di angka US$ 100 juta. "Itu perkiraannya, meningkat dibandingkan 2020. Untuk keperluan peningkatan produksi setelah menggunakan eksisting pada kapasitas yang ada, kami akan melakukan pembelian alat-alat baru," terangnya.
Sebagai bagian dari strategi keuangan dan efisiensi biaya, serapan capex DOID pada tahun ini memang lebih mini. Hingga Kuartal III, capex yang digunakan DOID hanya sekitar US$ 18 juta atau menurun 69% dibandingkan capex DOID pada Kuartal III-2019.
Menurut Eddy, capex yang dikeluarkan akan bergantung pada kondisi harga dan tingkat produksi batubara. Adapun untuk proyeksi pendapatan tahun depan, DOID masih menunggu rencana kerja yang diajukan oleh klien. "Pendapatan tahun depan masih dalam proses perencanaan dengan customer dengan para pelanggan," pungkas Eddy.
Selanjutnya: Voksel Electric (VOKS) proyeksikan pendapatan di tahun 2021 tumbuh hingga 69%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News