kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hadapi serangan virus corona gelombang ketiga, Korea Selatan bangun RS darurat


Jumat, 11 Desember 2020 / 12:55 WIB
Hadapi serangan virus corona gelombang ketiga, Korea Selatan bangun RS darurat

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Seoul. Otoritas Korea Selatan bersiap menghadapi serangan virus corona gelombang ketiga. Korea Selatan pada Kamis (10/12/2020) membangun tempat tidur rumah sakit dari kontainer pengiriman untuk meringankan fasilitas medis yang telah kewalahan.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (10/12/2020), melonjaknya infeksi virus corona telah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang kekurangan tempat tidur rumah sakit. Walhasil, mendorong Kota Seoul untuk mulai memasang tempat tidur kontainer untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi.

Otoritas kesehatan berencana untuk meningkatkan kapasitas tes dengan meluncurkan pos-pos sementara di sekitar 150 titik di Seoul. "Kami melakukan upaya habis-habisan untuk menghentikan penyebaran di wilayah metropolitan Seoul dengan memobilisasi semua sumber daya yang tersedia," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dalam sebuah pertemuan.

"Di atas segalanya, kami akan mengamankan pusat perawatan dan tempat tidur rumah sakit yang memadai untuk kasus-kasus kritis sehingga mereka dapat menerima perawatan yang tepat pada waktu yang tepat," tambahnya.

Baca juga: Diplomasi vaksin corona, cara China menundukkan negara lain

Sisa tempat tidur di rumah sakit

Sementara itu, dilansir dari Reuters, Kamis (10/12/2020), Seoul, dengan populasi 10 juta, hanya sekitar 3 persen tempat tidur rumah sakit yang tersedia untuk kasus yang parah, dan 17 persen untuk semua pasien. Seoul juga telah mengirim 50 penyelidik epidemiologi ke 25 distrik untuk membantu melacak pasien potensial, selain 10 yang dikirim dari pemerintah pusat.

Sebanyak 274 perwira militer dan polisi serta staf administrasi lainnya juga akan dimobilisasi untuk survei epidemiologi. Gelombang virus corona di Korsel hanya menunjukkan sedikit tanda mereda bahkan ketika aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai berlaku minggu ini, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Pada Kamis (10/12/2020) ada 682 infeksi baru, sedangkan sehari sebelumnya infeksi harian mencapai 686 kasus, tertinggi kedua sejak kasus pertama negara itu dikonfirmasi pada Januari. Infeksi baru harian terus-menerus terjadi di kisaran 600 kasus selama seminggu terakhir.

Gelombang virus corona ketiga ini dipicu oleh kelompok kecil dan lebih sulit dilacak di sekitar ibu kota Seoul yang padat penduduk. Sedangkan dua gelombang awal berpusat pada beberapa kelompok atau wilayah.

Beli jutaan dosis vaksin corona

Korsel juga telah menandatangani kesepakatan untuk menyediakan vaksin corona bagi 44 juta warganya tahun depan, tetapi tidak akan terburu-buru melakukan inokulasi supaya bisa lebih mengamati potensi efek samping. "Kami tidak melihat kebutuhan untuk segera memulai vaksinasi tanpa memastikan bahwa risiko vaksin telah diverifikasi," kata Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo.

Pendekatan yang hati-hati ini dilakukan ketika negara itu memerangi lonjakan kasus Covid-19 yang menurut otoritas kesehatan mengancam untuk membanjiri sistem kesehatan Korea Selatan. Menurut Park, pemerintah Korea Selatan telah mengatur untuk membeli 20 juta dosis masing-masing dari AstraZeneca Plc, Pfizer Inc, dan Moderna Inc, serta 4 juta dosis dari Johnson & Johnson's Janssen, yang cukup untuk memvaksin hingga 34 juta orang.

Baca juga: Banyak diskon 50% & gratis 1 produk di promo KJSM Hari Hari Swalayan 11 Desember

Sementara dosis tambahan untuk 10 juta orang akan diperoleh melalui proyek vaksin global Organisasi Kesehatan Dunia, yang dikenal sebagai COVAX. Pengiriman vaksin akan dimulai paling lambat Maret, tetapi pihak berwenang akan mengamati bagaimana vaksin bekerja di negara lain selama beberapa bulan untuk memastikan keamanan.

Vaksinasi luas kemungkinan besar akan dimulai pada paruh kedua tahun depan. "Kami awalnya berencana untuk mendapatkan vaksin untuk 30 juta orang tetapi memutuskan untuk membeli lebih banyak, karena ada ketidakpastian atas keberhasilan calon vaksin dan persaingan yang ketat antar negara untuk pembelian awal," kata Park.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perangi Gelombang Ketiga Covid-19, Korea Selatan Bangun RS dari Kontainer",

Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Sari Hardiyanto

Selanjutnya: Daftar orang terkaya Indonesia tahun 2020, keluarga Hartono masih nomor 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×