kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gerak cepat, ini yang dilakukan Joe Biden untuk menumpas Cpvid-19


Jumat, 22 Januari 2021 / 11:08 WIB
Gerak cepat, ini yang dilakukan Joe Biden untuk menumpas Cpvid-19
ILUSTRASI. Joe Biden bergerak cepat untuk mengoordinasikan upaya pemerintahannya untuk memerangi pandemi Covid-19. REUTERS/Tom Brenner

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden bergerak cepat untuk mengoordinasikan upaya pemerintahannya untuk memerangi pandemi Covid-19 pada hari Kamis, yang merupakan hari pertamanya menjabat di Gedung Putih. Dia mengambil langkah-langkah inisiatif pandemi, seperti memperluas pengujian dan vaksinasi serta meningkatkan pemakaian masker.

Dalam sebuah acara Gedung Putih, Biden mengatakan peluncuran vaksin di Amerika Serikat sejauh ini merupakan "kegagalan yang menyedihkan".

"Hal-hal akan terus menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik," kata Biden tentang dampak dari virus tersebut seperti yang dikutip Reuters.

Dia juga mengajukan permohonan pribadi kepada semua orang Amerika untuk memakai masker selama 99 hari ke depan untuk menghentikan penyebaran virus, yang telah menewaskan 405.000 orang dan menginfeksi lebih dari 24 juta di Amerika Serikat, jumlah tertinggi di mana pun di dunia.

Baca Juga: Joe Biden kembalikan AS ke Perjanjian Iklim Paris

Melansir Reuters, saat ini, jutaan warga Amerika telah diberhentikan dari pekerjaan karena kebijakan penguncian.

"Ini adalah pekerjaan masa perang," kata Biden.

Nada dan rencana Biden sangat kontras dengan pendahulunya, Donald Trump, yang sering berusaha mengecilkan tingkat keparahan krisis dan menyerahkan sebagian besar perencanaan ke masing-masing negara bagian, yang mengakibatkan tambal sulam kebijakan di seluruh negeri.

Baca Juga: Respons Paus Fransiskus saat para uskup AS kritik Biden beberapa jam usai dilantik

Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Biden pada hari Kamis akan membentuk dewan pengujian Covid-19 untuk meningkatkan pengujian, mengatasi kekurangan pasokan, menetapkan protokol untuk pelancong internasional, dan mengarahkan sumber daya ke komunitas minoritas yang terpukul parah.

Mereka harus mengenakan masker di bandara dan di transportasi umum tertentu, termasuk banyak kereta api, pesawat terbang, dan bus antarkota.

Menurut rencana Gedung Putih, Pemerintah AS akan memperluas produksi vaksin dan kekuatannya untuk membeli lebih banyak vaksin dengan sepenuhnya memanfaatkan otoritas kontrak, termasuk Undang-Undang Produksi Pertahanan.

Baca Juga: Usai dilantik, Joe Biden merombak sebagian besar kebijakan Donald Trump

Pemerintahan Trump telah menerapkan undang-undang tersebut, yang memberikan presiden otoritas luas untuk "mempercepat dan memperluas pasokan sumber daya dari basis industri AS" untuk alat pelindung, tetapi tidak pernah memberlakukannya untuk pengujian atau produksi vaksin.

Biden juga akan mengarahkan Badan Manajemen Darurat Federal untuk mengembalikan uang negara bagian sepenuhnya untuk biaya yang terkait dengan upaya terkait Garda Nasional untuk memerangi virus.

Baca Juga: Bersama Biden, Amerika Serikat akan lebih ramah terhadap imigran

Tindakan tersebut mengembalikan "penggantian penuh" dari FEMA Disaster Relief Fund untuk biaya terkait dengan pembukaan kembali sekolah. Dana FEMA biasanya disalurkan setelah angin topan, banjir, dan bencana alam lainnya.

Biden telah berjanji untuk memberikan 100 juta dosis vaksin virus corona selama 100 hari pertamanya menjabat. Rencananya bertujuan untuk meningkatkan vaksinasi dengan membuka kelayakan bagi lebih banyak orang seperti guru dan pegawai toko.

Pada Kamis pagi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan telah memberikan 17,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari sekitar 38 juta yang didistribusikan.

Selanjutnya: Joe Biden dilantik jadi presiden AS, ini harapan Sri Mulyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×