kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

George Soros sebut investasi BlackRock di China kesalahan tragis


Kamis, 09 September 2021 / 22:18 WIB
George Soros sebut investasi BlackRock di China kesalahan tragis
ILUSTRASI. George Soros sebut investasi BlackRock di China kesalahan tragis

Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   LONDON. Investor miliarder George Soros mengkritik investasi BlackRock di China. Soros mengatakan investasi itu sebagai kesalahan tragis. Terkait hal itu, BalckRock, industri dan lembaga investasi terbesar di dunia pun, merespons kritik tajam dari investor miliarder Goerge Soros atas investasi perusahaan tersebut di China.

Sebelumnya, dalam sebuah tulisan di The Wall Street Journal pada hari Selasa, Soros menggambarkan inisiatif BlackRock berinvestasi di China sebagai kesalahan tragis (tragic mistake) yang akan merusak kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat (AS) dan negara demokrasi lainnya.

Dalam artikel Soros berjudul, BlackRock’s China Blunder, Soros mengatakan, keputusan perusahaan tersebut untuk menggelontorkan miliaran dana ke China merupakan investasi buruk yang kemungkinan akan menimbulkan kehilangan dana yang besar bagi kliennya.

Kritikan tajam Soros itu muncul tak lama setelah BlackRock meluncurkan satu set reksadana dan produk investasi lainnya untuk konsumen China. Keputusan ini menjadikan BlackRock sebagai perusahaan asing pertama yang mengoperasikan bisnis yang dimiliki sepenuhnya di industri reksadana China.

Baca Juga: BlackRock kumpulkan dana kelolaan reksadana China hingga US$ 1 miliar

Manajer BlackRock mengatakan kepada CNBC pada hari Rabu bahwa anak perusahaan reksadana China mendirikan dana pertamanya di negara itu setelah mengumpulkan 6,68 miliar yuan China (US$ 1,03 miliar) dari lebih dari 111.000 investor.

“Amerika Serikat dan China memiliki hubungan ekonomi yang besar dan kompleks,” kata juru bicara BlackRock menanggapi komentar Soros.

“Total perdagangan barang dan jasa antara kedua negara melebihi US$ 600 miliar pada tahun 2020. Melalui aktivitas investasi kami, manajer aset yang berbasis di AS dan lembaga keuangan lainnya berkontribusi pada keterkaitan ekonomi dari dua ekonomi terbesar dunia,” ucapnya.

Institut Investasi BlackRock merekomendasikan pada pertengahan Agustus agar investor meningkatkan eksposur mereka ke China sebanyak tiga kali dalam beberapa kasus.

Awal tahun ini, CEO Larry Fink dalam sebuah surat kepada pemegang saham menggambarkan pasar China sebagai peluang signifikan untuk membantu memenuhi tujuan jangka panjang investor di China dan internasional.

Baca Juga: China Kembali Merestui Perusahaan AS untuk Berbisnis Reksadana, Kali Ini Fidelity

“Sebagian besar aset yang dikelola BlackRock adalah untuk masa pensiun. Klien BlackRock di seluruh dunia, termasuk banyak klien AS, mencari berbagai investasi, termasuk di China, untuk mencapai pensiun mereka dan tujuan keuangan lainnya,”kata juru bicara itu.

BlackRock menambahkan bahwa pihaknya yakin dapat membantu China mengatasi krisis pensiun yang berkembang dengan menyediakan keahlian, produk, dan layanan sistem pensiun.

“Kami percaya bahwa pasar keuangan yang terintegrasi secara global memberi orang, perusahaan, dan pemerintah di semua negara akses yang lebih baik dan lebih efisien ke modal yang mendukung pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia,” terangnya.

Situasi berbeda

Soros mengatakan pada hari Selasa bahwa investasi BlackRock di China menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tampaknya salah paham terhadap Presiden China Xi Jinping.

Beijing telah menindak beberapa perusahaan tahun ini, mendorong aksi jual tajam di saham China. Soros memperingatkan bahwa sementara aturan baru dirancang untuk menargetkan perusahaan teknologi, mereka juga harus dianggap sebagai tanda bahwa Xi akan melakukan apa pun untuk tetap berkuasa.

“Upaya sebelumnya bisa dibenarkan secara moral dengan klaim bahwa mereka sedang membangun jembatan untuk membawa negara lebih dekat, tetapi situasinya sekarang benar-benar berbeda,” kata Soros. 

Baca Juga: Perusahaan keuangan global berupaya percepat penutupan pembangkit batubara

“Hari ini, AS dan China terlibat dalam konflik hidup dan mati antara dua sistem pemerintahan: represif dan demokratis,” tulis Soros.

Menulis untuk Financial Times dalam op-ed terpisah yang diterbitkan pada 30 Agustus, Soros mengatakan para investor di China menghadapi kebangkitan yang kasar, sebelum menambahkan bahwa tindakan keras Xi terhadap perusahaan swasta menunjukkan bahwa dia tidak memahami ekonomi pasar.

BlackRock melaporkan pada 14 Juli bahwa aset yang dikelolanya naik ke rekor US$ 9,49 triliun pada kuartal kedua, naik dari US$ 7,32 triliun setahun sebelumnya. Saham BlackRock naik lebih dari 28% year-to-date.

BLACKROCK

Selanjutnya: George Soros lepas saham terkait Archegos yang diborongnya pada kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×