Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sementara untuk produk deposito ditawarkan dengan bunga tidak berbeda dengan rata-rata depositor perbankan.
"Bunga deposito yang kami tawarkan bisa dilihat langsung melalui aplikasi. Tetapi kami percaya, nasabah tidak melulu melihat suku bunga, juga kenyamanan dan kemudahan dalam transaksi," kata Tjit Siat Fun yang diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Jago.
Siat Fun mengatakan, target pertumbuhan DPK tahun ini akan sejalan dengan ekspansi kredit dan juga kecukupan likuiditas. Menurutnya, likuiditas perseroan saat ini sudah cukup memadai dalam mewujudkan target bisnis tahun ini. Sehingga perseroan perlu memasang rate tinggi untuk menjaring dana.
Bank Jago menyakini, layanan yang baik yang ditawarkan memiliki korelasi yang kuat dengan minat nasabah menyimpan uang di bank. Suku bunga deposito yang tinggi tidak selalu jaminan agar nasabah menaruh dananya, tetapi juag memperhatikan kenyamanan bertransaksi.
Baca Juga: Marak bank digital, begini upaya BTPN agar Jenius tetap eksis
"Kami beruntung menjadi bank digital yang mampu tertanam dalam ekosistem digital. Integrasi aplikasi Jago dengan Bibit dan Gojek akan berimpact ke peningkatan DPK, terutama CASA," jelas Siat Fun.
PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menargetkan DPK sebesar Rp 9,5 triliun hingga akhir tahun. Dimana dana murah akan mencapai Rp 1,4 triliun atau 25,2% dan deposito Rp 7,1 triliun.
Heru Sulistiadhi, Sekretaris Perusahaan Bank MNC mengatakan, strategi yang dilakukan dalam menghimpun DPK adalah fokus meningkatkan dana murah dengan meluncurkan program seperti Tabungan Dahsyat, Tabungan Motion dan meningkatkan fitur-fitur di MotionBanking. "Sementara rate deposito yang kami tawarkan 4%," ujarnya.
Selain itu, bank ini terus memperluas ekosistem digitalnya yang diharapkan akan mendorong basis nasabah ke depan. Ekosistem dikembangkan dengan dukungan MNC Group baik di sektor keuangan maupun non keuangan. Hingga saat ini, perseroan sudah menggandeng Atome, Kredit Pintar, Jasamarga, Visa, XL Axiata dan lain-lain.
Selanjutnya: BI Buka Opsi Kerjasama Kembangkan Uang Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News