Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Afrika Selatan melaporkan hampir 20.000 kasus baru COVID-19 pada Rabu (9/12/2021). Ini merupakan angka rekor sejak varian omicron terdeteksi. Selain itu, Afrika Selatan juga melaporkan 36 kematian baru terkait COVID.
Melansir Reuters, belum jelas berapa banyak infeksi yang disebabkan oleh omicron, mengingat hanya sebagian kecil sampel yang diurutkan. Akan tetapi, para ahli percaya hal itu mendorong gelombang infeksi keempat di Afrika Selatan.
Statistik dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) membawa jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 3,071 juta, dengan lebih dari 90.000 kematian terkait COVID sejak pandemi dimulai.
Bukti awal menunjukkan, omicron lebih menular daripada varian sebelumnya, tetapi gejalanya mungkin tidak terlalu parah, dengan tingkat rawat inap yang lebih rendah, terutama pada pasien yang divaksinasi.
Baca Juga: Varian omicron dipastikan belum terdeteksi di Indonesia, ini penjelasan Satgas
Tetapi kejatuhan ekonomi untuk Afrika Selatan - yang telah terkena larangan perjalanan internasional sejak para ilmuwannya mengidentifikasi varian dengan benar akhir bulan lalu - semakin dalam.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akan bertemu dengan pejabat senior yang bertanggung jawab atas tanggapan COVID-19 minggu ini, dan akan memutuskan apakah akan negara itu akan memperketat pembatasan penguncian tingkat rendah.
Baca Juga: Rekomendasi WHO: Penerima vaksin berbasis virus tak aktif harus terima dosis booster
Regulator kesehatan Afrika Selatan SAHPRA pada hari Rabu menyetujui suntikan ketiga atau booster vaksin COVID-19 Pfizer untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News