kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ganjar Pranowo dilirik Golkar untuk Pilpres 2024 bila PDIP tak mencalonkannya


Minggu, 14 November 2021 / 06:05 WIB
Ganjar Pranowo dilirik Golkar untuk Pilpres 2024 bila PDIP tak mencalonkannya

Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nama Gubernur Jawa Tengah yang juga politisi PDI-P Ganjar Pranowo mencuri perhatian Partai Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid tiba-tiba menyatakan partainya terbuka untuk mencalonkan Ganjar pada Pilpres 2024 bila tidak dicalonkan oleh PDI-P. 

"Nanti kalau misalnya Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, ada Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," kata Nurdin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Namun, ia tidak mengungkapkan apakah Ganjar akan dicalonkan sebagai presiden atau menjadi wakil presiden mendampingi Ketua Umum Partai Golkar yang akan diusung sebagai presiden. 

Mantan ketua PSSI itu menuturkan, Golkar pun siap menyambut Ganjar sebagai rumah baru bagi kader PDI-P tersebut. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo bersaing di bursa Capres 2024

"Ini ada rumah baru, tapi ketika kita masuk dalam sebuah rumah yang baru, tidak jual kontrak, jangan menjadi pemilik, bersama-sama dulu baru menjadi pemilik," kata Nurdin. 

Elektabilitas tinggi 

Diliriknya Ganjar oleh Golkar untuk pencalonan di Pilpres 2024 tak lepas dari tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu. 

Berdasarkan survei Poltracking Indonesia yang dirilis pada 25 Oktober, elektabilitas Ganjar sebesar 18,2% mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di posisi kedua dengan elektabilitas 17,1%. Adapun di posisi ketiga ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 10,2%. 

Selain itu, dalam survei Litbang Kompas yang dirilis pada 18 Oktober, Ganjar dan Prabowo menempati posisi teratas dengan elektabilitas 13,9%. Posisi berikutnya disusul oleh Anies dengan elektabilitas 9,6 responden. 

Baca Juga: Muhaimin Iskandar mengaku siap jadi calon presiden pada 2024

Kendati memiliki elektabilitas yang tinggi, PDI-P selaku partai Ganjar bernaung belum memberikan sinyal bakal mengusungnya di Pilpres 2024. 

Sebabnya, PDI-P juga memiliki agenda untuk mengorbitkan putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani, untuk bisa bersaing di level nasional. 

Hal itu terlihat dari masifnya pemasangan baliho Puan di sudu-sudut jalan, hampir di seluruh kota-kota besar. 

Gesekan antara Puan dan Ganjar pun sempat terjadi akibat isu pencalonan di Pilpres 2024. Ganjar tak diundang dalam acara PDI-P di Semarang, Jawa Tengah, yang dihadiri Puan. 

Kala itu Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Wuryanto menyatakan, Ganjar Pranowo tak diundang karena manuvernya di media sosial tentang pencalonan presiden di Pilpres 2024. 

Bambang mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, tapi merasa tidak diindahkan. 

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos (sudah saya kasih kode duluan. Kok semakin terus saja, ya saya agak keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya. 

Seharusnya, kata Bambang, strategi pencalonan harus menunggu persetujuan Ketua Umum PDIP-P Megawati Soekarnoputri. 

"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," jelasnya.

PDI-P perlu hati-hati 

Menanggapi pernyataan Golkar yang membuka pintu bagi Ganjar, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menilai, PDI-P perlu berhati-hati dalam memperlakukan Ganjar tidak dibajak oleh partai lain. 

Adi mengatakan, Ganjar dapat pesaing berat bagi calon presiden yang diusung oleh PDI-P jika Ganjar diusung oleh partai politik lain. 

Baca Juga: Kata Jokowi, pelajar yang sudah divaksin Covid-19 bisa belajar tatap muka terbatas

"Perlu dipagari, Ganjar ini kalau diusung partai lain bisa jadi ancaman bagi calon PDI-P. PDI-P mesti hati-hati memberi perlakuan ke Ganjar jangan sampai dibajak partai lain," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/11/2021). 

Adi berpandangan, PDI-P perlu "memagari" dengan cara membiarkan Ganjar untuk berakselerasi terkait pencapresan. Apalagi, keputusan mengenai sosok yang akan diusung PDI-P pun berada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum partai. 

Ia pun menganggap wajar apabila Ganjar dilirik partai lain, termasuk Partai Golkar yang sudah terang-terangan membuka pintu untuk mencalonkan Ganjar jika tidak diusung PDI-P. 

"Ganjar ini barang bagus. Sangat seksi untuk pencapresan 2024. Jadi trending dan idola banyak orang, elektabilitasnya naik terus, wajar kalau dilirik banyak partai lain. Golkar sepertinya ingin menggoda Ganjar," ujar dia. 

Terlebih, kata Adi, Ganjar selama ini kerap disindir secara terbuka untuk angkat koper dari PDI-P sehingga wajar apabila Golkar tidak mau ketinggalan kehilangan kesempatan. 

"Kalau tak dapat karpet merah ada karpet kuning yang terbentang luas. Tentu ini godaan menggiurkan," ujar Adi.  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Golkar Lirik Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024...",
Penulis : Rakhmat Nur Hakim
Editor : Rakhmat Nur Hakim

Selanjutnya: Curi start deklarasi capres oleh relawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×