Reporter: Filemon Agung, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan bakal tetap mengikuti arahan pemerintah terkait rencana pembangunan smelter.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Tsingshan dan PT Freeport Indonesia diambang kesepakatan kerjasama untuk membangun smelter tembaga di Weda Bay, Halmahera.
Disisi lain, Freeport juga kini masih memiliki pekerjaan rumah untuk menuntaskan pembangunan smelter kedua di Manyar, Gresik.
Vice President (VP) Coorporate Communications PT Freeport Indonesia , Riza Pratama mengungkapkan sejauh ini pihaknya masih berkomitmen melaksanakan proyek smelter di Gresik. "PTFI tetap berkomitmen untuk membangun smelter kedua di Manyar, Gresik sebagai bagian dari kesepakatan dalam proses divestasi yang lalu," jelas Riza kepada Kontan.co.id, Kamis (4/2).
Baca Juga: Menko Luhut restui investasi smelter Tsingshan-Freeport di Weda Bay
Riza pun belum bisa mengemukakan lebih jauh mengenai proses diskusi dengan Tsingshan. Menurutnya, saat ini proses penjajakan masih berlangsung sesuai arahan pemerintah. Riza menambahkan, PTFI menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah terkait proyek smelter mana yang bakal digarap. "Tetapi komitmen PTFI tetap tidak berubah," tegas Riza.
Dalam catatan Kontan.co.id, Luhut menyampaikan, kesepakatan kerjasama antara Tsingshan dan Freeport menjadi pendorong investasi di Indonesia, khususnya dari sisi hilirisasi tambang yang gencar dalam enam tahun belakangan ini.
"Ini finalisasi perjanjian antara Tsingshan dengan Freeport di Weda Bay, Halmahera. Itu akan membuat smelter dari copper yang sebagian menghasilkan asam sulfat," kata Luhut dalam wawancara daring dalam salah satu siaran TV, Rabu (3/2).