Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Venturi Partners, sebuah platform investasi berbasis di Singapura, menyebutkan jika pihaknya memiliki langkah yang terorganisir untuk menghindari imbas dari fenomena bubble burst di Indonesia.
Nicholas Cator, Founder and Managing Partner, Venturi Partners mengungkapkan sejak awal pihaknya selalu berfokus pada perusahaan yang memiliki perencanaan bisnis yang matang, pertumbuhan serta profit yang konsisten dalam jangka panjang.
Cator menegaskan, Venturi juga akan memastikan pihaknya berinvestasi pada perusahaan yang memiliki metrik serta perekonomian yang kuat.
Baca Juga: PHK di Perusahaan Startup, Ini Kata Modal Ventura
"Bagi kami, salah satu kriteria penting dalam menempatkan pendanaan atau investasi adalah skalanya, yakni mereka memiliki revenue di atas US$15 juta. Tentu mereka juga sudah memiliki basis konsumen yang kuat dan mapan," tuturnya dalam sesi wawancara bersama dengan Kontan, Senin (30/5).
Cator melanjutkan, Venturi melihat kesempatan yang sangat luas di pasar konsumer Indonesia. Dia menilai, fenomena bubble burst yang terjadi pada beberapa startup di Indonesia saat ini, akan kembali pulih dalam enam hingga 12 bulan mendatang.
Pihaknya sendiri, fokus mengembangkan kerja sama dan pendanaan pada brand, dan telah membidik beberapa pihak ke depannya.
"Kami menilai, secara jangka panjang pasar konsumer memiliki banyak kesempatan. Kami sendiri menargetkan untuk mengarahkan pendanaan pada startup konsumer seperti di bidang mamin, perawatan tubuh layanan kesehatan dan lainnya. Kami tidak memberikan batasan, selama itu merupakan brand yang berfokus pada sektor konsumer," sambungnya.
Berkenaan dengan pasar konsumer di Indonesia, Venturi Partners berharap dalam 12 bulan ke depan pihaknya bisa berinvestasi pada brand asal Indonesia.
Cator memberikan gambaran pihaknya membidik brand yang bergerak di makanan halal. Pihaknya sendiri saat ini masih terus mengobservasi dan membangun jaringan dengan perusahaan-perusahaan yang berada di sektor konsumer.
"Berorientasi pada konsumer akan lebih menguntungkan bagi brand. Pasar Indonesia, dan juga India sebagai core market kami, memiliki banyak peluang di sektor konsumer dalam jangka panjang," ujarnya.
Ia menambahkan, Venturi memiliki pengetahuan, jaringan, dan rekam jejak yang unik. Para pendiri saat ini mencari mitra jangka panjang yang memahami tren pasar dan merek serta memiliki sikap jangka panjang, bukan sekadar pemodal.
Lebih penting dari sebelumnya untuk menambah nilai perusahaan portofolio dengan menjadi fokus industri, berpikiran operasional dan membantu tim manajemen pada proyek-proyek tertentu.
"Hanya delapan investasi yang akan dibuat dari Fund – 1 dan kami akan bekerja secara langsung dengan para pendiri kami," sambungnya.
Baca Juga: BRI Ventures Danai Startup Ramah Lingkungan Plepah
Sebagai informasi, Venturi Partners telah membenamkan investasi di brand seperti Lazada, Burger King, Domino's, Oatly, Pristyn Care, Fit, Chewy, Cure, hingga Global Fashion Group.
Venturi memang berfokus pada pasar India dan Asia Tenggara. Pihaknya juga telah mengucurkan pendanaannya sebesar 30% dari modal untuk pasar konsumer di kawasan tersebut dengan sisa dana akan digunakan selama 24 bulan ke depan.
Adapun pendanaan yang dilakukan dalam putaran seri B hingga seri D, pihaknya biasanya menginvestasikan $10 juta hingga $40 juta.
"Mengenai hambatan atau kesulitan yang dihadapi adalah meyakini sebuah perusahaan bisa tumbuh dalam skala yang signifikan memerlukan waktu. Perusahaan memiliki peluang yang cukup baik, waktu yang tepat hingga kemungkinan peluang untuk keluar yang baik dalam investasi, dan semua faktor ini membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun ke depan untuk perusahaan itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News