Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina akan melanjutkan latihan maritim di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil di Laut China Selatan. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Filipina pada hari Minggu (2/5/2021), meskipun ada seruan oleh China untuk menghentikan tindakan yang disebut dapat meningkatkan perselisihan.
Melansir Reuters, biro penjaga pantai dan perikanan Filipina memulai latihan maritim bulan lalu. Langkah itu diambil untuk melawan kehadiran kapal-kapal China yang "mengancam".
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang dilalui perdagangan kapal senilai sekitar US$ 3 triliun setiap tahun, meskipun ada putusan tahun 2016 oleh pengadilan arbitrase di Den Haag bahwa klaim Beijing tidak sesuai dengan hukum internasional.
"Pelaksanaan patroli maritim di WPS (Laut Filipina Barat) dan Kelompok Pulau Kalayaan oleh Penjaga Pantai Filipina dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan akan terus berlanjut," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana dalam sebuah pernyataan, yang mengacu atas nama lokal untuk Laut China Selatan, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Militer China siap ambil semua tindakan untuk hancurkan separatis Taiwan
“Pemerintah tidak akan goyah pada posisinya,” tegasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kehadiran ratusan kapal China di ZEE Filipina telah menghidupkan kembali ketegangan antar negara, meskipun Presiden Rodrigo Duterte bersahabat dengan Beijing.
Lorenzana mengatakan komentarnya menggemakan sikap Duterte tentang masalah tersebut. Dia menegaskan, perintah pemerintah sangat tegas kepada militer Filipina untuk mempertahankan apa yang menjadi hak mereka tanpa pergi berperang dan menjaga perdamaian di laut.
Baca Juga: Jarak kapal induk Liaoning dengan kapal perang AS sangat dekat, ini warning China
Meski Duterte masih menganggap China sebagai "teman baik", pemimpin Filipina itu pada pekan lalu mengatakan: "Ada hal-hal yang tidak benar-benar dapat dikompromikan ... Saya harap mereka akan mengerti tetapi saya memiliki kepentingan negara saya juga untuk melindungi."
Lorenzana mengatakan, Filipina bisa ramah dan kooperatif dengan negara lain tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan dan hak kedaulatan mereka.
Selanjutnya: Laut China Selatan tetap panas, Duterte tidak bakal tarik kapal perang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News