Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
Praska pun melihat bahwa kondisi perbaikan imbal hasil unitlink ini masih akan melanjutkan trennya dI Maret 2022 ini, meskipun ada bayang-bayang perang Rusia-Ukraina yang membayangi saat ini. “Sampai Maret akhir, investor agak cukup euforia dengan range indeks bertahan di atas range 6800, hanya saja akselerasi mungkin lebih kecil dari Februari,” imbuh Praska.
Di industri sendiri, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pun mencatat hingga akhir 2021 lalu, pendapatan premi unitlink tumbuh 6,4% dengan nilai Rp127,70 triliun dan kontribusi produk tersebut masih mendominasi sebesar 62,9% dari total pendapatan premi.
Berbanding terbalik, Ketua Bidang Kanal Distribusi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Elin Waty mengungkapkan bahwa kontribusi produk unitlink berdasarkan total polis tidak mendominasi dan hanya sebesar 30,7%. Hanya saja, Elin tidak menyebutkan perbandingan kontribusi tersebut dari tahun sebelumnya.
“Artinya jumlah polisnya banyak tetapi jumlah preminya besar, bisa diasumsikan segmen masyarakatnya lebih tepat untuk produk unitlink,” ujar Elin.
Baca Juga: Simak Tips dan Serba-Serbi Tentang Unit Link dari Astra Life Berikut Ini
Jika melihat salah satu pemain, BNI Life, jumlah pemegang polis unitlink per Februari 2022 masih tercatat mengalami penurunan sekitar 10% year on year dengan jumlah saat ini mencapai lebih dari 106 ribu polis. Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengungkapkan bahwa yang mempengaruhi jumlah polis aktif adalah adanya penebusan polis oleh nasabah.
“jumlah polis baru unit link lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penebusan polis unit link,” ujar Eben.
Sementara itu, Eben menyebutkan bahwa produk unitlink BNI Life yang paling banyak diminati adalah unit link saham, sesuai dengan pilihan dari nasabah. Jika melihat data Infovesta, produk unitlink saham BNI Life yang memiliki imbal hasil tertinggi yaitu B-life link dana maximal dengan imbal hasil mencapai 4,28% ytd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
