kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Era Baru LPG 3 Kg: Penyaluran Dikunci, Penerima Disaring Berdasarkan Desil


Senin, 22 Desember 2025 / 03:20 WIB
Era Baru LPG 3 Kg: Penyaluran Dikunci, Penerima Disaring Berdasarkan Desil
ILUSTRASI. Pemerintah menyiapkan Perpres baru penyaluran LPG 3 kg bersubsidi. Seperti apa kebijakannya? ?KONTAN/Carolus Agus Waluyo

Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LPG 3 Kg Mulai 2026 Wajib Pakai NIK

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mengungkapkan bahwa mulai 2026 pembelian LPG 3 kg akan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terintegrasi dengan data desil kesejahteraan.

“Tahun depan iya, beli LPG 3 kg pakai NIK. Jadi desil 8, 9, 10 saya pikir dengan kesadaran sendiri tidak menggunakan LPG 3 kg,” kata Bahlil di Istana Negara, Senin (25/8/2025).

Dengan skema ini, masyarakat yang masuk dalam kategori ekonomi menengah ke atas diproyeksikan tidak lagi dapat mengakses LPG 3 kg bersubsidi.

Tonton: Kuota LPG 3 Kg Naik 370.000 Ton, Anggaran Subsidi Tetap

Kesimpulan

Rencana penerbitan Perpres baru LPG 3 kg menandai upaya pemerintah memperketat tata kelola subsidi agar lebih tepat sasaran, dengan mengatur rantai penyaluran hingga subpangkalan, menetapkan margin penyalur, serta membatasi penerima berdasarkan desil kesejahteraan dan integrasi NIK mulai 2026. Meski berpotensi meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebocoran subsidi, keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada akurasi data DTKS, kesiapan infrastruktur di lapangan, serta efektivitas masa transisi dan pilot project agar tidak menimbulkan gejolak pasokan maupun beban baru bagi masyarakat kecil.

Selanjutnya: Survei Mandiri 2025: Omzet UKM Masih Tercekik, Industri Pengolahan Paling Babak Belur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU

×