Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: S.S. Kurniawan
Buffett pertama kali menolak Bitcoin pada 2014, ketika ia menyebutnya sebagai "fatamorgana". Saat itu, kripto tertua di dunia itu diperdagangkan di kisaran US$ 600 setelah jatuh dari rekor tertinggi pada 2013 di atas US$ 1.000.
Bitcoin mendulang keuntungan besar dengan bertengger di atas US$ 20.000 pada 2017, meskipun Buffett masih menyebutnya sebagai "racun tikus kuadrat". Saat ini, harganya lebih dari US$ 34.000.
Sebaliknya, Musk telah menjadi salah satu pendukung kripto paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir tersebut.
Orang terkaya kedua di dunia ini telah menyebabkan pasar kripto bergerak dalam banyak kesempatan, setelah secara terbuka mendukung atau menolak cryptocurrency.
Baca Juga: Efek Elon Musk, harga Bitcoin akhirnya tembus level US$ 40.000
Tesla menjadi perusahaan terbesar yang secara langsung menerima pembayaran Bitcoin awal tahun ini. Namun, akhirnya memblokir kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia ity karena masalah lingkungan.
Tapi, pembuat mobil listrik tersebut masih terus memegang Bitcoin senilai lebih dari US$ 1 miliar, setelah mentransfer sebagian dari cadangan kasnya ke cryptocurrency.
"Pertempuran sebenarnya adalah antara fiat (mata uang konvensional) dan kripto," tweet Musk saat itu. "Pada keseimbangan, saya mendukung yang terakhir".
Kicauannya yang sering tentang Dogecoin juga telah membantu mendorong kripto yang terinspirasi meme itu ke level tertinggi sepanjang masa tahun ini di atas US$ 0,70.
Selanjutnya: Bukan cuma Elon Musk, ini pendorong harga Bitcoin tembus US$ 41.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News