Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Kontraksi ekonomi Singapura juga menyusut dari 13,2% pada kuartal II 2020 menjadi hanya 5,8% pada kuartal III 2020. Hasil triwulan ketiga tersebut bahkan lebih baik dari perkiraan analis sebelumnya yang memproyeksi akan ada penurunan sebesar 7%.
Dalam penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal, PDB Singapura masih tumbuh sebesar 9,2% dalam tiga bulan yang berakhir September 2020, perubahan haluan dari kontraksi 13,2% pada kuartal kedua 2020.
Kinerja ekonomi Singapura yang membaik didukung oleh dimulainya kembali aktivitas ekonomi secara bertahap pada kuartal ketiga setelah circuit breaker atau penguncian aktivitas secara parsial yang diterapkan mulai 7 April hingga 1 Juni 2020, serta rebound aktivitas di negara-negara ekonomi utama selama kuartal tersebut.
Pada kuartal II 2020, manufaktur Singapura tumbuh 10% tetapi aktivitas konstruksi menyusut sebesar 46,6% yoyo. Sektor jasa, keuangan dan asuransi tumbuh 3,2% yoy. Sedangkan transportasi dan penyimpanan masih mengalami kontraksi sebesar 29,6% yoy.
Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura memperkirakan, ekonomi Singapura tahun ini akan terkontraksi sekitar 6%-6,5%. Itu menyusut dari proyeksi sebelumnya yang minus 5%-minus7%. Sedangkan tahun 2021 diperkirakan akan bangkit kembali dengan pertumbuhan sekitar 4%-6%.
"Pemulihan ekonomi Singapura di tahun depan diperkirakan akan bertahap, dan akan sangat bergantung pada bagaimana kinerja ekonomi global dan apakah Singapura dapat terus mengendalikan situasi COVID-19 domestik," kata kementerian tersebut.
Selanjutnya: Menkeu: Konsumsi masyarakat menengah atas di kuartal IV tergantung penanganan pandemi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News