kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Laos dan Myanmar di Ambang Kebangkrutan


Selasa, 12 Juli 2022 / 11:30 WIB
Ekonomi Laos dan Myanmar di Ambang Kebangkrutan
ILUSTRASI. Ada dua negara yang merupakan tetangga dekat Indonesia yang terancam bangkrut perekonomiannya. Salah satunya Myanmar.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ada dua negara yang merupakan tetangga dekat Indonesia yang terancam bangkrut perekonomiannya. 

Melansir AP, berikut adalah kedua negara tersebut:

1. LAOS

Laos yang kecil dan terkurung daratan adalah salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat sampai pandemi melanda. Tingkat utangnya telah melonjak. Sama seperti Sri Lanka, Laos juga tengah dalam pembicaraan dengan kreditur tentang cara membayar kembali pinjaman senilai miliaran dolar. 

Hal itu menjadi masalah mendesak mengingat keuangan pemerintah negara yang sangat lemah. Menurut Bank Dunia, cadangan devisa Laos sama dengan kurang dari dua bulan impor. 

Depresiasi 30% dalam mata uang Laos, kip, telah memperburuk kesengsaraan itu. Kenaikan harga dan hilangnya pekerjaan karena pandemi mengancam akan memperburuk kemiskinan.

Baca Juga: Tak Punya Uang Lagi, Krisis Akut Sri Lanka Bakal Bertahan Hingga Akhir Tahun Depan

2. MYANMAR

Pandemi dan ketidakstabilan politik telah menghantam ekonomi Myanmar, terutama setelah tentara merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi. 

Hal itu membawa sanksi Barat yang menargetkan kepemilikan komersial yang dikendalikan oleh tentara, yang mendominasi ekonomi. Ekonomi Myanmar mengalami kontraksi sebesar 18% tahun lalu dan diperkirakan hampir tidak tumbuh pada tahun 2022. 

Lebih dari 700.000 orang telah melarikan diri atau diusir dari rumah mereka akibat konflik bersenjata dan kekerasan politik. Seiring situasi negara tersebut yang sangat tidak pasti, pembaruan ekonomi global baru-baru ini dari Bank Dunia mengecualikan perkiraan untuk Myanmar pada periode 2022-2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×