kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Sebut Indonesia Bisa Kejar Ketertinggalan Pertumbuhan Ekonomi dari Vietnam


Kamis, 27 Januari 2022 / 06:40 WIB
Ekonom Sebut Indonesia Bisa Kejar Ketertinggalan Pertumbuhan Ekonomi dari Vietnam

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia nampaknya tak sekencang laju Vietnam pada tahun ini. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,6% year on year (yoy).

Sedangkan lembaga tersebut optimistis perekonomian Vietnam tahun ini tumbuh 6,6% yoy. 

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky sepakat dengan IMF. Menurutnya, untuk tahun ini Vietnam masih berpeluang tumbuh lebih tinggi dari Indonesia. 

Riefky memandang, pertumbuhan ekonomi Vietnam yang berdaya ini didukung oleh sektor industri pengolahan yang bernilai tambah (value added) sehingga kontribusi Vietnam dalam rantai pasok global atau global value chain (GVC) terus meningkat. 

Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 5,6% di Tahun 2022

Ini berbeda dengan Indonesia yang relatif stagnan dalam memberikan kontribusi pada rantai pasok global. 

“Mengapa berbeda? Karena iklim investasi Vietnam lebih bagus. Mereka bisa menarik Penanaman Modal Asing (PMA) yang berkualitas dan mendorong penciptaan nilai tambah. Sedangkan Indonesia kurang bersaing,” kata Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1). 

Namun, Riefky meminta agar Indonesia tidak patah arang. Pasalnya, saat ini Indonesia sudah memiliki kesempatan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi Vietnam. Dalam hal ini, memanfaatkan instrumen untuk mendongkrak investasi. 

Riefky bilang, Indonesia memiliki Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang bisa membuat iklim usaha dalam negeri menjadi lebih baik sehingga menarik investasi lebih banyak lagi. 

Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2022

Kemudian, ini akan mendorong penciptaan produk yang memiliki nilai tambah. Ini bisa menjadi pijakan awal untuk mendorong perekonomian dan mengejar ketertinggalan dari Vietnam. 

Sedangkan dalam jangka panjang, Riefky yakin Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dan bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi Vietnam. Dengan catatan, Indonesia harus banyak berubah. 

Baca Juga: Hadapi Kenaikan Suku Bunga The Fed, IMF Ingatkan Hal Ini kepada Negara Berkembang

“Secara umum sudah masuk dalam definisi transformasi struktural. Dari sisi dunia usaha menarik investasi yang ciptakan nilai tambah dan di dalam negeri ada hilirisasi agar produk yang diekspor adalah produk yang high value added,” tambah Riefky. 

Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui program vokasi maupun skill matching antara dunia usaha dan pendidikan sehingga kualitas tenaga kerja Indonesia lebih mumpuni. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×