Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang ekonom AS Danielle DiMartino Booth menilai, Menteri Keuangan AS Janet Yellen hanya 'menggertak' ketika dia mengatakan pemerintah AS bisa kehabisan uang dan tidak dapat membayar utangnya pada 1 Juni jika Kongres tidak setuju untuk menaikkan batas pinjaman federal.
Mengutip Business Insider, menurut CEO dan kepala strategi di Quill Intelligence, yang juga merupakan mantan penasihat di The Fed Dallas itu, apa yang disebut tanggal-X - ketika Departemen Keuangan akan kehabisan uang tunai - lebih jauh dari yang disarankan Yellen, dan kemungkinan akan datang hanya setelah Juni.
"Tanggal-X bukan di bulan Juni. Yellen menggertak (yang merupakan pekerjaannya)," kata DiMartino Booth dalam sebuah tweet pada hari Selasa.
Dia menanggapi analisis oleh pengguna Twitter lain, yang memproyeksikan tanggal kemungkinan pemerintah AS kehabisan dana setelah Juni.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Yellen telah berulang kali mendesak anggota parlemen untuk bertindak pada batas pinjaman - dan memperingatkan bahwa kegagalan untuk menaikkan batas utang pada waktunya dapat mengakibatkan "malapetaka" bagi perekonomian AS. Dia mengulangi keprihatinan itu dalam surat baru kepada Ketua DPR Kevin McCarthy Senin.
"Dengan informasi tambahan yang sekarang tersedia, saya menulis untuk dicatat bahwa kami masih memperkirakan Departemen Keuangan kemungkinan tidak akan lagi dapat memenuhi semua kewajiban pemerintah jika Kongres tidak bertindak untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang pada awal Juni, dan berpotensi sebagai paling cepat 1 Juni," kata Yellen dalam surat itu.
Baca Juga: Para Menteri G7 Peringatkan Soal Ketidakpastian Ekonomi yang Meningkat
Yellen juga bilang, "Tanggal sebenarnya Departemen Keuangan melakukan tindakan luar biasa bisa beberapa hari atau minggu lebih lambat dari perkiraan ini".
Dia menambahkan bahwa perkiraan ini didasarkan pada data, penerimaan federal, dan pengeluaran yang dapat bervariasi dari utang.
Beberapa jam sebelum Yellen memperbarui peringatannya kepada McCarthy, McCharthy sama sekali tidak yakin dengan kemajuan negosiasi.
"Sepertinya saya lihat mereka tidak menginginkan adanya kesepakatan, sepertinya mereka ingin terlihat seperti sedang rapat tetapi mereka tidak membicarakan sesuatu yang serius," kata McCarthy.
Pekan lalu, Kantor Anggaran Kongres non-partisan memproyeksikan bahwa ada "risiko signifikan" AS dapat gagal bayar dalam dua minggu pertama bulan Juni jika plafon utang tidak dinaikkan saat itu.
Baca Juga: Mata Uang Ini Disebut Sebagai Penantang Kuat Dolar AS, Apakah Itu?
Sementara itu, Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics, sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa X-date yang diproyeksikannya jatuh pada 8 Juni, dengan skenario kasus terbaik pada 8 Agustus.
Sebelumnya, melansir Reuters, Yellen memperingatkan bahwa default AS pada utang pemerintah akan membuat jutaan orang Amerika tanpa pembayaran pendapatan, berpotensi memicu resesi yang menghancurkan banyak pekerjaan dan bisnis Amerika.
Yellen mengatakan kepada pertemuan bankir komunitas bahwa krisis ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan diperburuk oleh kemungkinan gangguan pada operasi pemerintah federal, termasuk kontrol lalu lintas udara, penegakan hukum, keamanan perbatasan dan pertahanan nasional, serta sistem telekomunikasi.
Dia mengatakan krisis keuangan yang menyertainya dapat melipatgandakan keparahan penurunan.
"Sangat bisa dibayangkan bahwa kita akan melihat sejumlah pasar keuangan mengalami kehancuran - dengan kepanikan di seluruh dunia yang memicu margin call dan penjualan besar-besaran," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News