Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
Bhima bilang, kontribusi industri sekitar 30% dari penerimaan pajak. Untuk itu, semakin besar kinerja industri manufaktur, maka semakin membaik pula penerimaan pajak Indonesia di tahun ini.
Dihubungi berbeda, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menyampaikan, perbaikan ekonomi dari konsumsi dan investasi akan tetap mendukung kinerja penerimaan pajak terutama pajak penghasilan (PPh) Badan dan pajak pertambahan nilai (PPN).
Memang, dirinya melihat harga komoditas akan terkoreksi, namun masih akan tetap tinggi sehingga akan berkontribusi terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Sumber Daya alam (SDA).
Baca Juga: Kemenhub Catatkan Realisasi Serapan Anggaran Tahun 2022 Sebesar 97,69%
Di sisi lain, sejauh ini Faiz menilai, insentif-insetif terkait dengan kebijakan hirilisasi sangat menarik investor. Oleh karena itu, insentif-insetif perlu dipertahankan dan juga diperluas.
"Kalau saya lihat dengan fundamental makro Indonesia yang kuat, yang penting ada kepastian hukum dan stabilitas politik di domestik, terutama untuk omnibus law," ujar Faiz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News