Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Boyke, angka ini lebih tinggi dari proyeksi peningkatan konsumsi pangan berbahan daging. Rinciannya, konsumsi pangan daging unggas hanya tumbuh 0,8 kg per kapita sedangkan daging sapi 0,2 kg perkapita.
Sebelumnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id (5/3), Direktur Utama PT Perikanan Nusantara, Farida Mokodompit menambahkan pihaknya mendukung proses merger ini.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) akan merestrukturisasi utang dengan skema beda dari sebelumnya
“Dengan telah terlaksananya proses merger antara Perinus dan Perindo maka dapat mempercepat proses pembentukan holding BUMN Pangan,” tutur Farida dalam keterangan resmi, Jumat (5/3).
Dengan adanya penggabungan dua BUMN Perikanan terbesar di Indonesia ini, Farida memprediksikan usaha perikanan di bidang penangkapan dan budidaya serta Perdagangan ikan dapat lebih maju. Hal ini lantaran Perinus memiliki historikal usaha bisnis penangkapan dan perdagangan ikan yang kuat sedangkan Perindo memiliki kekuatan di bidang budidaya ikan.
Farida menuturkan, prioritas kerja utama pasca penggabungan Perindo dan Perinus adalah revitalisasi dan perbaikan sarana dan prasarana produksi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Selanjutnya: Adhi Karya (ADHI) berencana mendivestasikan dua ruas tol
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News