kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Drone bawah laut dan udara jadi fitur kapal perang Rusia di masa depan


Selasa, 22 Juni 2021 / 12:55 WIB
Drone bawah laut dan udara jadi fitur kapal perang Rusia di masa depan
ILUSTRASI. Poseidon, kendaraan bawah air tak berawak Rusia.

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Drone bawah laut dan udara akan menjadi fitur dari kapal perang Angkatan Laut Rusia di masa depan, CEO Krylov State Research Centre Oleg Savchenko mengatakan.

Menurut dia, pengembangan kapal perang Angkatan Laut Rusia sedang berjalan, dalam kerangka pengembangan Angkatan Bersenjata negeri beruang merah secara umum dan kerjasama oleh berbagai senjata dan layanan.

“Di satu sisi, kapal perang masa depan bisa dibebaskan dari beberapa cara tradisional untuk menutupi situasi, sementara di sisi lain robot akan menjadi atribut yang tidak dapat dicabut dari kapal perang dari kelas yang berbeda," katanya. 

Baca Juga: RPG-7V2, peluncur granat legendaris Uni Soviet yang makin mematikan

"Akan ada kendaraan udara tak berawak dan kapal bawah air otonom tak berawak, termasuk yang mampu beroperasi dalam kawanan," ungkap Savchenko, Senin (21/6), kepada TASS.

Dia percaya, citra kapal perang masa depan akan dipengaruhi oleh kebutuhan akan ketahanan tempur yang lebih besar di tengah penggunaan senjata pintar dan hipersonik oleh musuh.

“Memenuhi standar ini akan membutuhkan pengembangan material komposit dan teknologi siluman yang sudah biasa," ujarnya. 

"Rupanya, persyaratan baru, di satu sisi, dan teknologi baru, di sisi lain, akan tercermin dalam perubahan yang akan dilakukan pada arsitektur kapal perang tradisional," imbuh Savchenko.

Selanjutnya: Bumerang, pengangkut personel lapis baja Rusia yang bisa dikendalikan lewat ponsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×