kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bumerang, pengangkut personel lapis baja Rusia yang bisa dikendalikan lewat ponsel


Rabu, 09 Juni 2021 / 14:05 WIB
Bumerang, pengangkut personel lapis baja Rusia yang bisa dikendalikan lewat ponsel

Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. CEO Military Industrial Company Aleksandr Krasovitsky mengatakan, pengangkut personel lapis baja (APC) Bumerang terbaru buatan Rusia bisa dikendalikan bahkan dari ponsel.

"Hari ini, kami bisa mengendalikan Bumerang bahkan dari ponsel. Bisa bergerak mundur, maju, memutar turret dan laras. Kami bisa melihat kapasitas bahan bakar dan suhu minyak," katanya kepada stasiun TV RBC, Senin (7/6).

Krasovitsky mengklaim, Bumerang adalah pengangkut personel lapis baja paling kuat di Rusia saat ini.

“Potensi yang dimiliki para teknisi kami, memungkinkan pembuatan kendaraan sipil, termasuk yang memiliki sistem kontrol otomatis,” ujar dia, seperti dilansir TASS.

Baca Juga: 5 Negara Asia Tenggara tertarik beli jet tempur multiperan Rusia Su-57

Bumerang adalah platform lapis baja beroda standar terbaru untuk pasukan yang dikembangkan Military Industrial Company. 

APC tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan kendaraan tempur infanteri beroda K-17 yang meluncur ke publik pada Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow pada 2015, dan juga pengangkut personel lapis baja K-16.

Versi dasar kendaraan tempur infanteri K-17 dilengkapi dengan modul tempur Epokha, dilengkapi meriam otomatis 30mm, senapan mesin koaksial 7.62mm, serta sistem rudal anti-tank Kornet. 

Rudal itu dirancang tidak hanya untuk menyerang target darat bergerak dan stasioner lapis baja, tapi juga pesawat terbang rendah, helikopter, dan kendaraan udara tak berawak. Jarak tembak maksimum rudal Kornet-D adalah 10.000 meter.

Sementara pengangkut personel lapis baja K-16 dipersenjatai dengan senapan mesin 12,7mm.

Selanjutnya: Rudal anti-pesawat S-500 Rusia, pembunuh jet tempur siluman F-35 AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×