kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dorong pengembangan EBT hingga 2024, Pertamina alokasikan anggaran US$ 8,3 miliar


Jumat, 05 November 2021 / 10:20 WIB
Dorong pengembangan EBT hingga 2024, Pertamina alokasikan anggaran US$ 8,3 miliar

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 8,3 miliar guna mendorong pertumbuhan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sepanjang 2020-2024.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman mengungkapkan, alokasi belanja modal untuk EBT mencapai 9% dari alokasi belanja modal perusahaan secara keseluruhan yang mencapai US$ 92 miliar. “Dari sisi bauran energi, EBT kita dari 2019 yang terdiri dari 13% akan meningkat menjadi 17% pada 2030,” kata Iman dalam keterangan resmi, Kamis (4/11).

Iman menambahkan, untuk memperluas portofolio EBT, Pertamina telah mengembangkan delapan inisiatif strategis yang meliputi optimalisasi potensi dan peningkatan kapasitas energi panas bumi, pemanfaatan hidrogen hijau, yang akan menggunakan listrik dari lapangan panas bumi perusahaan dengan total potensi 8.600 kilogram hidrogen per hari.

Pertamina juga turut serta dalam perusahaan patungan Indonesia’s battery company bersama 3 BUMN lainnya yang akan mengembangkan ekosistem baterai EV, termasuk bisnis swapping dan charging.

Baca Juga: Sembilan bulan pertama, produksi migas Pertamina capai 866 MBOEPD

Pertamina juga sedang dalam proses membangun Green Refinery dan mengembangkan Bioenergi yang terdiri dari biomassa/biogas, bio blending gasoil dan gasoline, serta memproduksi bio-crude oil dari alga dan etanol. Keseluruhan proyek akan siap beroperasi mulai 2025/2026.

“Sebagai perusahaan migas, kami berupaya mengurangi jejak karbon yang ada dengan menerapkan carbon capture, carbon utilization, and storage dalam meningkatkan produksi di beberapa lapangan migas yang ada,” ujar Iman.

Iman memastikan, Pertamina juga menjalankan inisiatif EBT lainnya seperti meningkatkan kapasitas pembangkit dengan memanfaatkan tenaga PV Surya, Angin, dan Air.

Menurut Iman, salah satu cara paling efektif yang dilakukan Pertamina untuk meningkatkan perannya dalam pertumbuhan EBT dalam bauran energi adalah dengan membangun kolaborasi berbagai pihak secara global dengan target yang mengikat dan perencanaan transisi yang tegas.

“Pertamina berkomitmen kuat untuk melaksanakan kesepakatan yg dihasilkan dari COP26 ini sejalan dengan transisi Energi yg tengah dijalankan oleh perusahaan,” pungkas Iman.

Selanjutnya: Kenaikan Harga Minyak Kerek Harga BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×