Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina melalui Subholding Upstream melaporkan, produksi minyak dan gas bumi (migas) mencapai 866 Milion Barrel Oil of Equivalent Per Day (MBOEPD) hingga kuartal III-2021.
CEO Subholding Upstream Pertamina Budiman Parhusip mengungkapkan raihan produksi ini bersumber dari lapangan migas subholding upstream baik yang ada di dalam maupun luar negeri.
Hingga September 2021, capaian produksi gas Subholding Upstream mencapai 2.614 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau 102% dari target kuartal III RKAP 2021. Sedangkan produksi minyak dari seluruh regional Subholding Upstream mencapai 415 Million Barrel Oil per Day (MBOPD).
“Untuk produksi di dalam negeri sendiri, produksi migas Subholding Upstream mencapai 717 MBOEPD atau 100% terhadap target TW3 RKAP 2021, yang terdiri dari produksi minyak 319 MBOPD dan 2.308 MMSCFD produksi gas,” kata Budiman dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/11).
Baca Juga: Pertamina terus memastikan stok BBM dalam keadaan aman
Budiman menjelaskan, walau pandemi belum berakhir, namun kondisi ekonomi mulai menunjukkan perbaikan. Hal ini salah satunya ditandai dengan meningkatnya serapan gas oleh industri. Lifting gas subholding upstream sampai dengan September 2021 mencapai 105% dari target triwulan III RKAP 2021.
Adapun upaya penambahan cadangan juga terus dilakukan, sampai dengan TW 3 tahun 2021 ini Subholding Upstream juga membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 428 MMBOE atau 15% lebih tinggi dari target TW3 RKAP 2021. Sedangkan temuan sumber daya 2C, sampai dengan September 2021 adalah sebesar 174 MMBOE.
Untuk kegiatan bor pengembangan sendiri sampai dengan September 2021 ini sudah terlaksana sebanyak 195 sumur, dan ada 45 sumur yang saat ini sedang dalam proses pemboran. Selain itu, untuk pemboran sumur eksplorasi saat ini sudah selesai dilakukan sebanyak 8 sumur dan ada 3 sumur yang sedang dalam proses pemboran.
Budiman menambahkan, Subholding Upstream akan terus berupaya melakukan kinerja yang optimal untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan dengan menjaga dan memastikan aspek HSSE dijalankan dengan baik serta memastikan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat jadwal serta tetap menjaga cost effectiveness melalui program optimasi biaya “OPTIMUS”.
Baca Juga: Ada opsi dibatalkan, anggota DPR dukung realisasi pembentukan holding BUMN panas bumi
Budiman pun memastikan, transformasi Pertamina khususnya di hulu menjadi Subholding Upstream menjadikan sinergi yang lebih kuat dalam kegiatan hulu migas melalui pola regionalisasi sehingga dapat lebih meningkatkan operational excellence serta proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan agile.
Bergabungnya wilayah kerja Rokan pada 9 Agustus 2021 yang lalu juga turut memperkuat portofolio subholding upstream Pertamina di dalam negeri.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Kementrian ESDM, SKK Migas, Pemerintah Daerah serta seluruh stakeholder lainnya atas dukungan positif yang selalu diberikan kepada Pertamina khususnya Subholding Upstream. Dukungan ini akan menjadi pemacu kami dalam pemenuhan target dan tentunya untuk berkontribusi optimal pada target nasional produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD,” pungkas Budiman.
Selanjutnya: Simak kinerja operasional Harum Energy (HRUM) di kuartal III-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News