Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ekosistem digital terintegrasi PT Sinergi Solusi Digital Tbk (WIFI) atau Surge telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 400 miliar di tahun ini.
Chief Executive Officer WIFI Hermansjah Haryono mengatakan alokasi belanja modal itu akan difokuskan untuk menunjang kinerja perseroan maupun program-program lainnya dalam mendorong transformasi digital. Misalnya seperti pembangunan fiber optik maupun pengembangan teknologi berbasis aplikasi bersama para partner.
“Dana ini berasal dari pinjaman bank maupun laba ditahan perseroan. Kami berencana untuk gunakan capex ini untuk salah satu kebutuhan dana yang diperlukan untuk rencana ekspansi fiber optik ini yakni sekitar Rp 350 miliar yang akan kami galang dari penggabungan antara pinjaman dan suntikan ekuitas di anak perusahaan kami,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/6).
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Kalbe Farma (KLBF) berpotensi menjadi vaksin gotong royong
Sementara itu, tercatat sampai dengan akhir Mei 2021, Surge telah menyelesaikan pembangunan fiber optik sepanjang 45 km sebagian ruas wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya sebagai awal dari 2.800 km jalur pulau Jawa.
Ia mengatakan, perseroan juga sudah dalam tahap penyelesaian di jalur Stasiun Manggarai dan Stasiun Cikarang, dan jalur Stasiun Manggarai dan Stasiun Cawang. “Sekaligus interkoneksi ke fasilitas data center yang ditargetkan selesai pada pertengahan Juni tahun ini, dengan tambahan target sekitar 53 km,” tambahnya.
Ia bilang, fokus ini dilakukan mengingat besarnya kebutuhan akan kualitas konektivitas tinggi dari maraknya pembangunan data center oleh para korporasi di kawasan industri Cikarang.
Adapun target tahun ini, pihaknya tetap akan fokus pada Pulau Jawa sebagaimana fase yang direncanakan. Hal ini lantaran dibangun di sepanjang jalur kereta api, pembangunan akses internet ini juga akan banyak melewati daerah pemukiman dan perumahan penduduk, sentra UMKM, bahkan kota kecil maupun desa.
Baca Juga: Program WFB belum dapat mengerek okupansi hotel Bukit Uluwatu (BUVA)
Sebagai perusahaan digital, WIFI mencatat salah satu pendapatan revenue terbesar yang dihasilkan yakni kombinasi antara periklanan digital terprogram dengan free wifi di lokasi pada pengunjung sepanjang jaringan infrastruktur di jalur kereta api, khususnya yang kini sudah terpasang di Commuter Line Jabodetabek.
Tercatat, saat ini terdapat lebih dari 100 lokasi free Wifi di area stasiun kereta api termasuk yakni stasiun commuter line, Perumda Pasar Jaya, dan Puskemas wilayah DKI dengan jumlah lebih dari 1.5 juta register pengguna akan menjadi nilai tambah positif bagi para calon mitra maupun pendapatan korporasi.
Sementara terkait rencana melebarkan sayapnya, WIFI juga telah mempersiapkan strategi untuk implementasi teknologi 5G lewat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk transformasi digital layanan publik dan fokus pada pembangunan jaringan fiber optic yang berkualitas dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa.
Ia mengatakan pembangunan jaringan fiber akan membantu proses fiberisasi bagi operator-operator telekomunikasi dengan penerapan teknologi baik 4G maupun 5G pada waktu dekat.
Baca Juga: Pacu penjualan ke sektor swasta, Kabelindo Murni (KBLM) yakin bisa kantongi laba
Dengan demikian, perseroan optimis target pertumbuhan di tahun 2021 akan tercapai sesuai dengan rencana awal.
Berdasarkan analisanya, target tersebut dapat tercapai dengan kombinasi revenue yang didapatkan dari penyewaan dark fiber, kerjasama dengan ISP (internet service provider), iklan dari Free WIFI, transaksi digital, dan media periklanan di kereta, stasiun, pasar, serta media periklanan digital. Sayang ia tak merinci angka pasti target yang dibidik.
Selanjutnya: Dana Brata Luhur (TEBE) membuka peluang kerek target volume barging
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News