Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Dorongan keberagaman yang dilaporkan Istana Inggris adalah perkembangan terbaru dalam krisis kerajaan, setelah pembicaraan Harry dan Meghan dengan Oprah Winfrey yang pertama kali ditayangkan pada 7 Maret.
Meghan mengatakan bahwa saat dia mengandung Archie, yang sekarang hampir berusia dua tahun, seorang anggota keluarga mengemukakan "kekhawatiran dan bertanya tentang seberapa gelap kulitnya ketika dia lahir".
Oprah menjawab: "Karena mereka khawatir jika dia terlalu coklat, itu akan menjadi masalah? Apakah Anda mengatakan itu?"
Meghan menjawab: "Saya tidak bisa menindaklanjuti mengapa, tapi jika itu asumsi yang Anda buat, saya pikir bisa diasumsikan begitu."
Pembawa acara bincang-bincang AS kemudian menambahkan bahwa komentar yang dituduhkan itu tidak dibuat oleh Ratu Elizabeth II atau pun suaminya Duke of Edinburgh.
Hampir dua hari setelah wawancara ditayangkan, Ratu menyampaikan tuduhan tersebut dalam pernyataan publik yang berbunyi: "Seluruh keluarga sedih mengetahui sepenuhnya betapa menantang beberapa tahun terakhir ini bagi Harry dan Meghan.
"Masalah yang diangkat, terutama ras, sangat memprihatinkan. Meskipun beberapa ingatan mungkin berbeda, hal itu ditanggapi dengan sangat serius dan akan ditangani oleh keluarga secara pribadi. Harry, Archie, dan Meghan akan selalu menjadi anggota keluarga yang sangat dicintai."
Pangeran William kemudian membalas klaim tersebut, selama kunjungan ke sekolah di Stratford, London timur, pada 11 Maret, ketika seorang reporter bertanya kepadanya: "Apakah Keluarga Kerajaan punya masalah rasial, Sir?" "Kami bukan keluarga rasialisme," jawab sang duke.
Ditanya apakah dia telah menghubungi adik laki-lakinya sejak wawancara, William membenarkan bahwa mereka belum berbicara. "Saya belum berbicara dengannya tetapi saya akan melakukannya," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Isu Rasial dalam Kerajaan Inggris, Begini Rencana Ratu Elisabeth",
Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Bernadette Aderi Puspaningrum
Selanjutnya: Pasca Brexit, ini rencana Inggris di kawasan Indo-Pasifik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News