Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi memperpanjang diskon Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 100% hingga Agustus 2021 mendatang. Artinya, diskon PPnBM 100% yang semula berakhir Mei 2021 berlanjut hingga tiga bulan ke depan. Kemudian untuk diskon PPnBM 50% dilanjutkan pada September hingga Desember 2021 mendatang.
Sebagaimana diketahui, insentif pajak untuk sektor otomotif pada Maret-Mei lalu telah mendorong lonjakan pembelian kendaraan roda empat yang cukup signifikan.
Namun di sisi lain, permintaan mobil yang membludak belum bisa diimbangi dengan kesiapan produksi dari pabrikan otomotif. Sehingga perpanjangan PPnBM ini berpotensi menimbulkan inden pembelian mobil baru untuk beberapa jenis kendaraan.
Salah satu Agen Pemegang Merek (APM) PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, kondisi tersebut sebenarnya merupakan hal yang normal, lantaran adanya peningkatan demand dari konsumen. Yang terang, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat bisa segera mendapatkan unitnya.
Baca Juga: Daihatsu cetak kenaikan penjualan ritel sebanyak 37% saat insentif PPnBM berlaku
"Salah satunya dengan monitor day by day dan intens berkomunikasi dengan manufaktur," ungkap Direktur Marketing Toyota, Anton Jimmi Suwandy saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/6).
Anton berujar, ketika terjadi peningkatan demand, pabrikan tidak bisa serta merta ikut meningkatkan supply begitu saja. Maka dari itu, inden mobil baru pun tidak dapat terelakkan. Namun demikian, lamanya inden juga tidak bisa disama ratakan karena akan berbeda-beda, tergantung dari model dan juga daerah pemesanan unit.
"Sebagai contoh, Raize rata-rata secara total sekitar 2-2,5 bulan. Tapi untuk masing-masing varian berbeda-beda ya. Misal untuk yang GR Sport TSS single tone 1,5-2 bulan. Tapi kalau yang two tone lebih panjang dari itu," ujarnya.
Meskipun begitu, Anton mewakili Toyota mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mendukung industri otomotif di tahun ini. Yang mana telah berhasil menggairahkan kembali demand masyarakat akan produk otomotif, khususnya mobil.
Sehingga Toyota pun telah berkomitmen untuk dapat memenuhi setiap kebutuhan masyarakat dengan berbagai langkah strategis yang telah dan akan dilakukan. "Memang untuk alokasi produksi tidak bisa serta merta dinaikkan mengikuti kenaikan demand yang ada. Namun kami terus berkomunikasi secara intens dengan manufaktur agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," pungkas Anton.
Selanjutnya: Honda optimistis penjualan mobil bakal ngebut di paruh kedua 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News