kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Diplomat AS dan Rusia Akui Sulit Hasilkan Terobosan Tapi Bisa Kurangi Ketegangan


Sabtu, 22 Januari 2022 / 07:00 WIB
Diplomat AS dan Rusia Akui Sulit Hasilkan Terobosan Tapi Bisa Kurangi Ketegangan

Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina, dan negara-negara Barat khawatir Moskow merencanakan serangan baru terhadap negara yang diserbunya pada 2014 untuk mencaplok semenanjung Krimea. 

Rusia membantah sedang merencanakan serangan, tetapi mengatakan akan mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan jika daftar tuntutan tidak dipenuhi, termasuk janji dari NATO untuk tidak pernah mengakui Ukraina.

Ditanya oleh CBS News apakah Rusia diintimidasi oleh Ukraina, Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan saat tiba untuk pembicaraan pada hari yang dingin dan berangin di Jenewa: "Kami tidak takut pada siapa pun, bahkan tidak pada AS."

Baca Juga: Warga Ukraina Cemas Rusia akan Serang Negaranya dalam Waktu Dekat

Di Moskow, Kremlin bereaksi dingin terhadap inisiatif parlemen Rusia untuk mengakui dua wilayah pro-Rusia yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai negara merdeka, dengan mengatakan penting untuk menghindari langkah-langkah yang dapat meningkatkan ketegangan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan penting untuk tidak mencoba dan mencetak poin politik dalam situasi rapuh seperti itu.

Kremlin tidak mengharapkan Blinken untuk menyerahkan tanggapan tertulis atas tuntutan besar-besaran Rusia untuk jaminan keamanan dari Barat pada hari Jumat, kata Peskov. 

Rusia ingin NATO berjanji untuk tidak mengakui Ukraina sebagai anggota dan menghentikan ekspansi ke arah timur. Aliansi pimpinan AS telah menolaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×