kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dianggap menjanjikan, perbankan ramai-ramai merilis kartu kredit digital


Jumat, 17 September 2021 / 09:20 WIB
Dianggap menjanjikan, perbankan ramai-ramai merilis kartu kredit digital

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kartu kredit masuk dalam jajaran produk bank terdampak pandemi Covid-19. Maklum, sektor pariwisata sebagai andalan kartu kredit mengalami tekanan paling dalam selama krisis kesehatan. 

Namun, bankir melihat peluang pembayaran menggunakan kartu kredit di e-commerce, seiring masyarakat semakin gemar belanja dari rumah. Agar tidak kehilangan momentum, bank berlomba merilis kartu kredit digital. 

Bedanya, kartu kredit digital bisa didaftarkan melalui platform digital banking perbankan. Bahkan, langsung bisa digunakan tanpa perlu menunggu pengiriman kartu kredit secara fisik. 

DBS Indonesia misalnya meluncurkan layanan kartu kredit digital dengan gimmick persetujuan pengajuannya beserta limit hanya dalam 60 detik. Head Card Business DBS Indonesia Ari Lastina bilang sebenarnya, fitur teranyar ini memiliki suku bunga yang sama dengan kartu kredit biasa. 

Baca Juga: Bisnis remitansi bank pelat merah masih tumbuh hingga Agustus

“Bedanya bisa diakses melalui aplikasi DBS. Transaksinya bisa dilakukan di online e-commerce dan e-wallet. Nantinya tetap dapat kartu fisik untuk transaksi tarik tunai ataupun transaksi merchant online. Kami lengkapi dengan pengaturan limit,” papar Ari secara virtual pada Kamis (16/9). 

Ari optimis fitur terbaru ini bisa mengangkat bisnis kartu kredit. Ia memproyeksikan transaksi kartu kredit digital ini bisa tumbuh 50% hingga 60% per tahun dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. 

Sebelumnya, Bank Negara Indonesia (BNI) juga merilis Traveloka PayLater Virtual Card Number (VCN) dengan plafon Rp 5 juta hingga Rp 50 juta . Produk ini ditujukan bagi pengguna untuk melakukan pembayaran di berbagai platform e-commerce dengan program cicilan hingga 12 bulan dengan iming-iming bunga rendah.

Pengaktifan dan penonaktifan kartu kredit digital ini juga bisa dilakukan melalui aplikasi. Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies bilang terdapat nomor kartu virtual yang unik sebagai pengganti nomor asli Kartu Kredit yang akan digunakan. 

Baca Juga: Jaga loyalitas nasabah di tengah gempuran bank digital, ini strategi Bank Mandiri

Lanjutnya, VCN ini memungkinkan para penggunanya untuk menggunakan Nomor Kartu Virtual yang berbeda dalam setiap transaksi online yang dilakukan. Hal tersebut tentu saja dapat mengurangi resiko terjadinya penipuan dan penyalahgunaan ketika transaksi berlangsung.

“Penggunaan VCN dapat memberikan keamanan bagi corporate partner melalui notifikasi yang didapat secara real-time yang telah terintegrasi dengan email mitra korporasi. Corporate partner juga dapat mengakses laporan transaksi secara menyeluruh terkait penggunaan VCN sehingga dapat memudahkan corporate partner untuk melakukan proses rekonsiliasi,” tambah Corina.

Tak mau kalah, Bank CIMB Niaga akan merilis kartu kredit digital dalam mengakuisisi nasabah baru, agar pengguna langsung bisa bertransaksi online tanpa perlu menunggu kartu fisik datang. Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengakui pertumbuhan transaksi kartu kredit untuk e-commerce tumbuh optimal. 

“Tetapi tidak bisa menggantikan transaksi travel yang ticket size jauh lebih tinggi. Sehingga bisnis kartu kredit memang masih jauh dari normal karena kegiatan travel related juga masih jauh dari normal, termasuk international traveling yang relatif sangat kecil,” ujar Lani kepada KONTAN, pada Kamis (16/9).

Adapun SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto Triprakoso bilang bisnis kartu kredit sampai dengan Agustus 2021 sudah menunjukkan pertumbuhan yang positif setelah sempat tertekan di masa PPKM bulan Juli 2021. Dengan mulai dilakukannya pelonggaran di beberapa wilayah, ia optimis bisnis kartu kredit hingga akhir tahun akan terus bertumbuh di atas 7%.

“Saat ini penopang transaksi kartu kredit adalah transaksi merchant e-commerce. Nasabah sudah terbiasa melakukan transaksi online oleh karena itu, Bank Mandiri bekerjasama dan terus melakukan pengembangan program di top player merchant e-commerce,” ujarnya. 

Ia bilang dengan diluncurkannya produk terbaru Mandiri Shopee Card dan Mandiri Traveloka Card, Bank mandiri yakin akan memperkuat presence Mandiri Kartu Kredit di e-commerce.

Selanjutnya: CIMB Niaga gandeng Visa luncurkan kartu kredit berbasis syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×