kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Di tengah pandemi, pasar hunian di bawah Rp 2 miliar masih menggeliat


Rabu, 27 Januari 2021 / 09:05 WIB
Di tengah pandemi, pasar hunian di bawah Rp 2 miliar masih menggeliat

Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi rumah tapak dengan range harga di antara Rp 1 miliar hingga Rp 1,5 miliar masih menggeliat. Direktur Ciputra Development Tulus Santoso menyebutkan saat ini properti rumah tapak yang paling banyak dicari.

Menurutnya, hal tersebut lantaran sebagai kebutuhan untuk digunakan sendiri. "Memang rumah tapak biasanya end user yang membeli untuk ditinggali, berbeda dengan properti lain seperti apartemen yang mungkin lebih banyak untuk investasi," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (26/1).

Di tengah tekanan pandemi Covid-19, emiten berkode saham CTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga masih fokus memasarkan proyek-proyek dengan harga di bawah Rp 2 miliar. Sebabnya, untuk proyek-proyek di atas Rp 2 miliar disebutnya memang masih berjalan, walaupun tidak cepat.

Baca Juga: AKR Corporindo optimistis kontribusi pendapatan kawasan industri JIIPE tumbuh terus

"Kami fokus di bawah Rp 2 miliar karena kalau di Jakarta sudah tidak ada rumah di bawah Rp 1 miliar," lanjutnya.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, CTRA tahun ini masih mengandalkan proyek-proyek eksisting melalui peluncuran klaster-klaster baru. Setidaknya, dari proyek eksisting perusahaan memproyeksikan akan meluncurkan 1-2 klaster baru.

Dalam waktu dekat, melalui CitraLand Cibubur akan kembali melansir kluster hunian terbarunya di awal tahun ini yakni Cluster Monterrey. Klaster anyar yang mengusung konsep smart living ini menyasar segmen hunian seharga di bawah Rp 1 miliar.

Direktur Metropolitand Land, Wahyu Sulitio menyebutkan rumah tapak kategori mewah selama masa pandemi ini penjualannya tidak terlalu menarik lantaran banyak yang menahan pembelian. 

Baca Juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) bukukan marketing sales Rp 6,5 triliun di tahun 2020

"Yang kami lihat masih seksi itu di bawah Rp 1 miliar. Penjualan kami sendiri masih ditopang penjualan perumahan di harga Rp 1 miliar - Rp 1,5 miliar," ujarnya.

Oleh sebab itu, emiten berkode saham MTLA ini menilai selama masa pandemi belum berakhir, perusahaan masih akan bergerak pada segmen pasar tersebut.

Terbaru, MTLA meluncurkan klaster Oxalis pada proyek Metland Puri. Proyek tersebut dibanderol dengan harga mulai dari Rp 900 juta. Dalam pengembangannya, Oxalis akan dibagi dalam 3 tahapan yang mana pada tahap pertama akan diluncurkan 56 unit. "Ini juga sekaligus untuk melihat reaksi pasar," sebutnya.

Baca Juga: BRI gelar pameran KPR virtual, ada promo bunga KPR mulai dari 3,96%

Adapun proyek tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,3 ha dengan investasi sebesar Rp 140 miliar.

Direktur Intiland Development, Archied Noto Pradono menyebutkan hunian dengan range harga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar penjualannya masih baik. "Sejauh ini masih baik trennya," sebutnya.

Pihaknya juga berencana meluncurkan klaster-klaster baru pada rumah tapaknya. Sayang ia tak membeberkan jumlah klaster yang akan diluncurkan. Adapun proyek rumah tapak Intiland antara lain, Talaga Bestari, Magnolia dan Graha Natura, serta di Serenia Hills.

Selanjutnya: Bank Rakyat Indonesia (BBRI) bidik pertumbuhan KPR 17% pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×