kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Laut Kuning, kelompok kapal penyapu ranjau China gelar latihan khusus


Rabu, 07 April 2021 / 18:40 WIB
Di Laut Kuning, kelompok kapal penyapu ranjau China gelar latihan khusus

Sumber: Global Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) masih belum berhenti berlatih di sekitar wilayahnya. Kali ini, empat kapal penyapu ranjau sedang menggelar latihan khusus di Laut Kuning.

Melansir Global Times, kapal penyapu ranjau yang bertugas di Angkatan Laut Komando Teater Utara PLA, yakni Rongcheng, Yucheng, Huimin dan Zhijiang, melakukan latihan maritim di daerah yang dirahasiakan di Laut Kuning selama empat hari empat malam. 

Pada Sabtu (3/4), CCTV mengabarkan, latihan tersbut menampilkan banyak modul dan semua faktor pertempuran. Keempat kapal penyapu ranjau menggabungkan teknik menemukan, membongkar, dan menyelidiki bersama.

Baca Juga: Beijing kirim 8 jet tempur ke zona pertahanan Taipei

Dalam latihan akhir pekan lalu, semua kapal memanfaatkan perangkat sonar untuk mendeteksi ranjau laut di malam hari dan membersihkannya dengan berbagai peralatan di siang hari.

CCTV menyebutkan, itu adalah pertama kalinya kapal Huimin dan Zhijiang mengikuti latihan jenis ini sejak bergabung dengan Angkatan Laut Komando Teater Utara PLA.

Persiapan perang melawan Taiwan

Latihan penyapuan ranjau ini diduga terkait dengan rumor yang berkembang tahun lalu mengenai penjualan senjata AS ke Taiwan, yang di dalamnya termasuk ranjau laut yang canggih. Belakangan juga diketahui, Taiwan telah membangun kapal pemasang ranjau.

Taiwan diprediksi akan meletakkan ranjau laut di Selat Taiwan untuk menghambat mobilitas kapal amfibi China jika di masa depan perang benar-benar terjadi.

Baca Juga: Tegang! Liaoning pimpin latihan rutin kapal induk China di perairan dekat Taiwan

Dengan memperlambat pergerakan China, Taiwan berharap bisa memiliki waktu yang cukup untuk menunggu bantuan datang dari AS.

Shi Hong, Pemimpin Redaksi Eksekutif majalah Shipborne Weapons, mengatakan, Taiwan tidak hanya ingin menggunakan ranjau laut di sekitar pulau, tetapi juga berencana menutup pelabuhan di daratan.

Ia juga menduga, nantinya ranjau laut akan digunakan jika pasukan AS dan Jepang ikut campur dalam perangnya dengan China. Hong mengingatkan, ranjau laut baru yang dikembangkan oleh AS bisa menjadi ancaman besar,

Oleh sebab itu, memang penting bagi militer China untuk mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan di laut, termasuk ranjau laut yang bisa ada di mana saja.

Selanjutnya: Terbang tanpa lensa Luneburg, jet tempur siluman China siap untuk pertempuran nyata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×