kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di antara bank-bank besar, BCA raih laba bersih paling jumbo di semester I-2021


Senin, 09 Agustus 2021 / 05:30 WIB
Di antara bank-bank besar, BCA raih laba bersih paling jumbo di semester I-2021

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok bank dengan aset besar kecuali Bank Negara Indonesia (BNI), telah menyampaikan laporan keuangan per Juni 2021. Secara umum, kinerja bank jumbo mencatatkan kinerja positif meski pandemi belum berakhir. Kinerja ini diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun di tengah proses pemulihan ekonomi

Bank Central Asia (BCA) berhasil menjadi juara dalam perolehan laba bersih terbesar di sepanjang semester I-2021 senilai Rp 14,45 triliun. Nilai itu tumbuh 18,10% year on year (yoy) dibandingkan Juni Rp 12,24 triliun. 

Meski begitu, secara aset BCA berada di posisi ketiga setelah Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). 

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan kinerja cukup bagus di paruh pertama 2021. Lantaran basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit (Cost of Credit) saat awal pandemi Covid-19 di triwulan II tahun lalu. Sebagai catatan, biaya cadangan di triwulan II 2020 tercatat 32,4% lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021.

Baca Juga: Kinerja ciamik, laba bersih BCA Syariah melejit 23% di semester I-2021

Adapun Bank Mandiri masih mempertahankan posisi sebagai bank dengan aset nomor wahid. Bank ini mencatatkan aset senilai Rp 1.580,52 triliun atau naik 16,26% yoy dari Juni 2020 yang senilai Rp 1.359.44 triliun. 

Sedangkan penyaluran kredit paling besar disalurkan oleh BRI senilai Rp 929,4 triliun pada kuartal kedua 2021. Nilai itu tumbuh 0,70% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 922,96 triliun. 

Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan kinerja itu ditopang oleh kredit mikro yang naik 17% yoy menjadi Rp 366,56 triliun. Dus komposisi kredit mikro BRI pun mencapai 39,44% dari total penyaluran kredit BRI. 

“Hal ini on the track menuju komposisi kredit mikro minimal 45% di tahun 2025. Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62% dibanding 78,58% pada periode yang sama tahun lalu,“ ungkap Sunarso secara virtual, Jumat (6/8).

Namun demikian Bank Permata keluar sebagai bank yang berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja paling besar baik dari sisi aset, kredit, hingga laba bersih. Bank bersandi saham BNLI ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih terbesar hingga 74,32% yoy dari Rp 366 miliar menjadi Rp 638 miliar di paruh pertama 2021. 

Aset Bank Permata naik 34,77% yoy dari Rp 158,02 triliun menjadi Rp 212,96 triliun per Juni 2021. Lagi-lagi BNLI membukukan pertumbuhan kredit hingga 16,58% yoy dari Rp 103,65 triliun menjadi Rp 120,84 triliun di kuartal kedua 2021. 

Direktur Utama PermataBank, Chalit Tayjasanant menyatakan kinerja ini tak lepas dari strategi bisnis yang telah dijalankan dan dukungan para nasabah. Selain itu, perluasan skala bisnis dan pertumbuhan kredit sehat, baik secara organik maupun anorganik, tetap menjadi fokus utama dalam meningkatkan kinerja PermataBank saat ini.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis bisnis perbankan akan semakin menggeliat hingga penghujung tahun. Ketua Dewan Komisioner (OJK) Wimboh Santoso menyatakan secara total kredit perbankan telah tumbuh 0,59% yoy ada paruh pertama 2021. 

Hal ini ditopang oleh pertumbuhan kredit konsumsi hingga 20,31% yoy, segmen ritel juga naik 1,96% yoy dan kredit UMKM sudah tumbuh 2,35% yoy. hanya segmen korporasi yang masih terkontraksi sebesar 2,02% yoy pada semester 1-2021.

Ia mengakui pertumbuhan kredit saat ini ditopang oleh segmen UMKM karena ada beberapa insentif seperti subsidi bunga dan penjaminan. Juga pemulihan UMKM yang lebih cepat menggeliat dibandingkan sektor lain. 

Baca Juga: BRI Cetak Pertumbuhan Laba 22,94% di Semester I 2021

“Untuk kredit properti, sektor ini akan lebih menggeliat lagi di masa-masa mendatang. Kami optimis, ke depan, kita punya basis kredit yang kuat karena beberapa sektor sudah bangkit,” ujar Wimboh secara virtual pada Jumat (6/8).

Adapun Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai kinerja bank BUKU IV masih dapat solid di semester II ini. Hal ini seiring dengan perbaikan dari riil sektor yang dinilai dapat berdampak positif bagi kinerja kredit maupun kualitas dari kredit. 

“Selain kinerja perbankan sudah terkontraksi dalam tahun lalu, pada 2021 ini tengah terjadi tren pemulihan.Sehingga potensi kualitas kredit yang memburuk dapat lebih rendah dibandingkan pada tahun lalu,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/8).

Di lain sisi, ekspansi dari sektor manufaktur menjadi katalis positif di tengah rendahnya suku bunga. Harapannya ini dapat mendorong kinerja dari emiten perbankan. Saat ini, Ia masih mempertahankan overweight pada sektor perbankan dengan saham - saham yg menjadi pilihan diantaranya BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI.

Selanjutnya: Laba bersih BCA Syariah tumbuh 23% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×