Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan sistem nirsentuh multi lane free flow (MLFF) untuk pembayaran jalan tol diterapkan secara bertahap pada tahun depan. MLFF sendiri merupakan transaksi pembayaran jalan tol dengan teknologi nirsentuh yang memungkinkan kendaraan tidak perlu berhenti ketika membayar tarif di gerbang tol.
Rencananya, implementasi sistem tersebut dilakukan dengan beberapa alternatif. Salah satunya dengan menggunakan financial technology (fintech) dalam negeri seperti LinkAja, GoPay, DANA, dan OVO. Perusahaan fintech pun bersiap menerapkan sistem pembayaran berbasis MLFF ini.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA mengungkapkan bahwa, pembayaran tol nirsentuh yang tengah dikembangkan merupakan sebuah upaya positif yang dapat menstimulasi percepatan adopsi digital bagi masyarakat Indonesia.
"Mengingat pembayaran tol merupakan salah satu aktivitas rutin yang dekat dengan keseharian masyarakat, DANA melihat peluang ini sebagai sebuah kesempatan yang baik untuk mendorong masyarakat memanfaatkan transaksi digital di masa yang akan datang," kata Vince kepada kontan.co.id, Senin (1/2).
Baca Juga: Transaksi tol tanpa berhenti segera jadi kenyataan tahun depan
Kendati demikian, pihaknya belum dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai pembayaran transaksi tol nirsentuh, mengingat pihaknya masih menunggu informasi lanjutan dari seluruh pihak terkait, seperti toll concessionaire dan badan pemerintah.
"DANA akan memberikan informasi lebih lengkap dan menyeluruh jika ada perkembangan lebih lanjut mengenai teknologi, produk, dan layanan terbaru yang kami hadirkan untuk pengguna," ujar Vince.
Ia menjelaskan, DANA sebagai aplikasi layanan finansial yang bertujuan menjadi jembatan bagi masyarakat, selalu menyambut terbuka setiap kesempatan yang hadir dari berbagai mata rantai ekonomi dalam kaitannya meningkatkan transaksi digital dan berkomitmen untuk turut serta.
Sementara itu, di tahun 2021 ini, DANA masih akan berfokus pada akselerasi layanan keuangan yang inklusif. Untuk mencapai akselerasi tersebut, pihaknya memfokuskan diri pada pengembangan produk yang sudah ada hingga terbaru dan erat kaitannya dengan mitra bisnis maupun konsumen.
Selain itu untuk mendukung inklusi ekonomi nasional, Vince menyebut, pihaknya juga akan terus melakukan integrasi dengan lebih banyak ekosistem ekonomi yang belum di jangkau, baik institusi finansial, pemerintah, komunitas, dan banyak lagi.
"DANA memposisikan diri sebagai jembatan bagi seluruh ekosistem ekonomi. Untuk itu, kolaborasi merupakan kunci penting untuk mempersatukan seluruh mata rantai perekonomian. DANA tidak hanya berfokus pada pengguna dan merchant saja, tetapi juga memperbanyak sinergi dan kolaborasi dengan pihak lain mulai dari pemerintah, institusi finansial, komunitas, hingga UMKM," jelasnya.
Salah satu upaya dalam menyokong inklusi keuangan nasional ini diwujudkan dengan beberapa kolaborasi yang telah dilakukan DANA dengan lembaga pemerintah seperti dua Kementerian RI yaitu Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI serta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Selain itu, DANA juga menggandeng Lembaga Negara (SMESCO) dan Pemerintah Daerah (NTB, Banyuwangi, Cilacap, Berau, Cirebon, Jogjakarta) guna menguatkan UMKM bertransformasi digital.
DANA juga tengah memfokuskan diri ke lima superdestinasi pariwisata yaitu Sulawesi Utara, Sumatera Utara, NTT, NTB, Jawa Tengah, serta Bali dalam mendorong transaksi digital. Inilah yang kemudian menjadi kekuatan DANA yaitu mampu menjadi jembatan bagi seluruh sektor dari hulu hingga hilir.
Menurut Vince, salah satu yang menjadi keunggulan DANA sebagai dompet digital adalah teknologi yang dimiliki. DANA selalu mengedepankan teknologi yang andal untuk mendukung berjalannya layanan finansial bagi masyarakat. Dengan teknologi yang mumpuni, DANA berharap dapat menjadi dompet digital kepercayaan pengguna dan mendukung setiap kegiatan transaksi digital dengan aman, mudah, praktis, dan nyaman.
Salah satu bentuk komitmen DANA terhadap teknologi ini juga diwujudkan dengan pemberian DANA jaminan proteksi 100% kepada para pengguna dompet digital DANA sesuai Syarat & Ketentuan berlaku.
Selama masa pandemi, DANA juga berupaya untuk cepat tanggap dengan situasi yang tengah dihadapi pengguna. Lewat kombinasi tech (teknologi terdepan), team (tim yang kompeten), dan trust (kepercayaan masyarakat), DANA sukses mengakomodir kebutuhan pengguna selama pandemi dengan menghadirkan fitur/produk terbaru hingga memperluas kolaborasi.
"Hasilnya, pandemi ini ikut memberi pengaruh bagi transaksi digital yang terjadi di DANA di mana 98% diantaranya berasal dari transaksi online dan 2% diantaranya berasal dari transaksi offline," tambahnya.
Adapun untuk transaksi digital banyak terjadi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Lima kategori transaksi teratas didominasi oleh transaksi yang sifatnya kebutuhan sehari-hari dan hiburan. Kelimanya adalah di kategori e-commerce, transaksi pembelian pulsa telepon selular, transfer uang ke sesama pengguna DANA maupun ke rekening bank, hingga melakukan pembayaran rutin bulanan seperti membayar biaya berlangganan TV kabel, asuransi dan BPJS, listrik, dan air.
Selanjutnya: LinkAja bersiap adopsi pembayaran jalan tol berbasis MLFF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News