kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak serangan jamur hitam di pasien Covid-19: Hidung menghitam hingga batuk darah


Jumat, 21 Mei 2021 / 14:00 WIB
Dampak serangan jamur hitam di pasien Covid-19: Hidung menghitam hingga batuk darah

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Sejumlah pejabat pada hari Kamis (20/5/2021) mengatakan, Pemerintah India telah memerintahkan pengawasan yang lebih ketat terhadap penyakit jamur langka yang menyerang pasien Covid-19. Hal ini menambah tekanan pada rumah sakit yang tengah berjuang dengan jumlah infeksi harian Covid-19 tertinggi di dunia.

Reuters memberitakan, mucormycosis atau "jamur hitam" biasanya menginfeksi orang yang sistem kekebalannya telah terganggu, menyebabkan hidung menjadi hitam atau berubah warna, penglihatan kabur atau ganda, nyeri dada, kesulitan bernapas dan batuk darah.

Dokter meyakini bahwa penggunaan steroid untuk mengobati Covid-19 yang parah dapat menyebabkan kasus ruam karena obat tersebut mengurangi kekebalan dan menaikkan kadar gula.

Menteri Kesehatan India Lav Agarwal mengatakan dalam sebuah surat kepada pemerintah negara bagian bahwa mucormycosis telah muncul sebagai tantangan baru bagi pasien Covid-19 yang menjalani terapi steroid dan mereka yang sudah menderita diabetes sebelumnya.

Baca Juga: India terancam kekurangan vaksin Covid-19 sampai akhir tahun

"Infeksi jamur ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang berkepanjangan di antara pasien Covid-19," katanya dalam surat yang diperoleh Reuters, Kamis (20/5/2021).

Dia tidak memberikan jumlah kasus mucormycosis secara nasional. Akan tetapi, Maharashtra, salah satu negara bagian yang paling parah terkena infeksi virus korona gelombang kedua, telah melaporkan 1.500 kasus.

Baca Juga: Mutasi virus corona timbulkan gejala Covid-19 yang berbeda, ini cara mengenalinya

Agarwal meminta pemerintah negara bagian untuk mendeklarasikan mucormycosis sebagai "penyakit yang dapat dilaporkan" di bawah Undang-Undang Epidemi, yang berarti mereka harus mengidentifikasi dan melacak setiap kasus.

Data Reuters menunjukkan, India pada hari Kamis melaporkan 276.110 infeksi virus corona baru selama 24 jam sebelumnya. Angka ini sedikit lebih tinggi dari sehari sebelumnya tetapi jauh di bawah level tertinggi 400.000 yang terlihat pada awal bulan ini dalam gelombang kedua yang menghancurkan.

Total beban kasus mencapai 25,77 juta, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Angka kematian naik 3.874 kasus dalam semalam, dengan total 287.122 kasus.

Tetapi beberapa ahli mengatakan infeksi dan kematian bisa lima sampai 10 kali lebih tinggi.

Gelombang kedua telah menembus jauh ke pedesaan dan beban tambahan mucormycosis telah menghantam sistem kesehatan pedesaan yang tidak siap untuk mengatasinya.

Baca Juga: Transmisi lokal varian virus Covid-19 India sudah ditemukan di Jakarta

SP Kalantari, seorang dokter yang berbasis di Sevagram, sebuah kota di Maharashtra, mengatakan bahwa tim yang terdiri dari ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan, dokter mata, dan ahli saraf diperlukan untuk menangani mucormycosis.

“Sayangnya, tim semacam ini tidak ada di pedesaan,” kata Kalantari.

Selanjutnya: Data India menunjukkan infeksi Covid-19 tak terkendali, angka kematian tembus rekor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×