kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Dalam 24 jam, kasus Covid-19 di India bisa menembus angka 20 juta


Senin, 03 Mei 2021 / 20:45 WIB
Dalam 24 jam, kasus Covid-19 di India bisa menembus angka 20 juta

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Otoritas kesehatan India pada Senin (3/5) melaporkan tambahan lebih dari 300.000 kasus Covid-19. Angka ini tercatat selama 12 hari berturut-turut. Total infeksi akan menembus angka 20 juta dalam 24 jam ke depan.

Dilansir dari Reuters, sebanyak 368.147 kasus baru tercatat dalam 24 jam terakhir. Dengan tambahan kasus ini, total infeksi di India mencapai 19,93 juta dan kematian bertambah 3.417 menjadi 218.959.

Pakar medis mengatakan, jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi dari data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan India, yakni 5 hingga 10 kali lipat.

Menurut perhitungan tim ilmuwan Pemerintah India, jumlah infeksi Covid-19 di India akan mencapai puncaknya antara 3 hingga 5 Mei nanti. Waktu tersebut beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Baca Juga: Krisis Covid-19 di India menyebar, sistem kesehatan Nepal kewalahan

Lonjakan kasus Covid-19 di India diperburuk oleh kurangnya ruang di rumahsakit, menipisnya pasokan oksigen, serta padatnya fasilitas kamar mayat serta krematorium.

Reuters melaporkan, setidaknya ada 11 negara bagian dan wilayah telah memberlakukan pembatasan untuk membendung infeksi. Sayangnya, Perdana Menteri Narendra Modi masih enggan menerapkan lockdown nasional karena khawatir dengan dampak ekonominya.

Krisis terburuk sejak Modi memimpin

Tsunami Covid-19 selama sebulan terakhir tercatat sebagai krisis terburuk di India sejak Modi menjabat pada 2014. 

Modi dianggap lalai karena tidak mengambil langkah cepat untuk mengekang penyebaran dan membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak bermasker menghadiri festival keagamaan dan kampanye politik di lima negara bagian selama Maret dan April.

Baca Juga: Ritual di Sungai Gangga picu lonjakan kasus Covid-19 harian tertinggi di India



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×