kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Curhatan Presiden Ukraina di PBB: Rusia Ingin Mengubah Ukraina Menjadi Budak


Rabu, 06 April 2022 / 10:30 WIB
Curhatan Presiden Ukraina di PBB: Rusia Ingin Mengubah Ukraina Menjadi Budak

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan kekuatan dunia yang bertanggung jawab dan para pemimpin global perlu menunjukkan tulang punggung - dan melawan ancaman Rusia yang berbahaya dan tidak beralasan terhadap Ukraina dan dunia.

“Tidak ada yang bisa menjadi tameng bagi agresi Rusia,” katanya ketika Washington mendorong untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang berbasis di Jenewa.

Menurut para diplomat, Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang di New York kemungkinan akan memberikan suara terkait langkah untuk menangguhkan Rusia pada hari Kamis. 

Diperlukan dua pertiga mayoritas dari anggota pemilih yang hadir. 

Baca Juga: Tanggapi Kematian Warga Sipil di Bucha Ukraina, Uni Eropa Tambah Sanksi untuk Rusia

"Saya berharap rekan-rekan kami dari Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak akan membiarkan diri mereka dimanipulasi dan bermain-main dengan Washington," kata Nebenzia.

PBB mengatakan sekitar 11 juta warga Ukraina telah meninggalkan rumah mereka. Lebih dari 4 juta orang telah meninggalkan Ukraina.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan sedikitnya 1.430 warga sipil telah tewas, termasuk lebih dari 121 anak-anak. 
"Kami tahu ini kemungkinan merupakan perkiraan yang terlalu rendah," tambahnya.

Kepala urusan politik PBB Rosemary DiCarlo mengatakan pemantau hak asasi manusia PBB sedang berusaha untuk memverifikasi tuduhan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia.

"Ini termasuk pemerkosaan beramai-ramai dan pemerkosaan di depan anak-anak," katanya. "Ada juga klaim kekerasan seksual oleh pasukan Ukraina dan milisi pertahanan sipil."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan Dewan Keamanan bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah salah satu tantangan terbesar bagi tatanan internasional karena sifat, intensitas, dan konsekuensinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×