kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,14   0,84   0.09%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catatkan Kinerja Memuaskan di 2021


Jumat, 01 April 2022 / 07:15 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catatkan Kinerja Memuaskan di 2021

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menerbitkan laporan keuangan tahun 2021 yang telah diaudit. Perusahaan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 895,87 miliar di tahun 2021, meningkat 47,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Manajemen CSRA dalam keterangan resminya menuturkan bahwa pada awal tahun 2021, prospek kinerja keuangan penuh dengan ketidakpastian sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19, yang menyebabkan perusahaan harus menerapkan work from home pada waktu-waktu tertentu.

Akan tetapi, operasional CSRA dapat pulih dan terjaga dengan baik selama tahun 2021 dan kinerja keuangan lebih baik dari yang telah diantisipasi.

Peningkatan pendapatan penjualan yang cukup signifikan ini terutama dipicu oleh tren positif kenaikan harga jual rata-rata (ASP) komoditi kelapa sawit, yang juga berhasil diiringi dengan peningkatan volume produksi tandan buah segar (TBS) dan inti sawit (PK).

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Yakin Bisa Catatkan Kinerja Positif pada Tahun Ini

"Hal ini menunjukkan penerapan perencanaan biaya yang matang serta strategi produksi yang dimulai sejak awal tahun telah membuahkan hasil," ungkap Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA, Seman Sendjaja, Kamis (31/3). 

Laba kotor CSRA pada tahun 2021 juga tercatat menguat menjadi Rp 507,73 miliar, atau tumbuh 90,9% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp 265,93 miliar, dengan peningkatan marjin laba bruto menjadi 56,6% dari 43,8% di tahun 2020 (FY20).

Dia melanjutkan, CSRA memanfaatkan kehandalannya dalam efisiensi sehingga berhasil mencetak kenaikan laba bersih secara signifikan dengan peningkatan empat kali lipat menjadi Rp 260,26 miliar atau lebih tinggi 314,1% dibandingkan tahun sebelumnya di Rp62,85 miliar.

"Seluruh pencapaian tersebut mendemonstrasikan kepiawaian perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pengembangan bisnis secara berkelanjutan," tutur Seman. 

Seman menyebut, pada tahun ini CSRA akan fokus untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Salah satu bagian dari persiapan pertumbuhan adalah proyek pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas 45 ton per jam di kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara yang ditargetkan selesai di bulan Desember 2022.

CSRA menganggarkan biaya konstruksi sebesar Rp 180 miliar dalam proyek tersebut, di mana perusahaan akan membangun proses pengolahan minyak kelapa sawit, kantor, gudang, dan sarana distribusi dalam satu kawasan.

Pendanaan dari proyek ini berasal dari pendanaan internal dan fasilitas kredit bank Mandiri. PKS ini nantinya akan menambah kapasitas pengolahan kelapa sawit CSRA yang sudah ada sejak tahun 2007 dengan kapasitas 60 ton per jam di kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara (PKS-1).

"Meski sempat sedikit mengalami gangguan operasional akibat pandemi, secara keseluruhan kinerja CSRA masih bisa berjalan secara optimal dan memiliki peluang untuk terus tumbuh. Harga CPO menunjukkan kenaikan tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Hal tersebut mengakibatkan sektor perkebunan kelapa sawit nasional mendapatkan rating tinggi dibanding sektor lainnya," jelas Seman. 

Sampai dengan periode Desember 2021, harga kontrak berjangka CPO di Malaysia Derivative Exchange telah mencapai level RM6.500/ton, sedangkan harga CPO FOB Indonesia telah naik di atas level Rp15.500/kg pada akhir bulan Desember 2021.

CSRA pun terus berupaya menjaga profitabilitas nya dan memiliki beberapa program strategis yang sedang berjalan, termasuk di antaranya strategi operasional yang kuat, meningkatkan efisiensi produksi dengan melakukan overhaul pada PKS-1 dan menjaga keseimbangan biaya.

 

"Untuk mendukung hal tersebut, CSRA melaksanakan strategi yang relevan dalam menangkap peluang pemulihan market serta mengoptimalkan keberlanjutan operasionalnya," sambung dia. 

Salah satu di antaranya dengan menjalankan bisnis sesuai dengan praktik bisnis kelapa sawit yang sehat dan benar sebagaimana diatur dalam standar yang ditetapkan dalam Indonesia Sustainability Palm Oil (ISPO).

Kemajuan yang dicapai CSRA terefleksikan dari harga saham yang tercatat Rp 394 pada awal tahun dan ditutup Rp500 pada akhir tahun 2021. Sedangkan harga saham saat laporan ini dirilis adalah Rp 710. Sebagai informasi, pada 3 Desember 2021, perusahaan telah mendistribusikan dividen interim tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 51,25 miliar atau Rp25 per lembar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×