Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hubungan antara kedua negara telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa hari terakhir. Tweet dengan gambar palsu itu diposting sebagai tanggapan atas laporan yang memberatkan bulan lalu tentang dugaan kejahatan perang Australia.
Angkatan Pertahanan Australia mengatakan telah menemukan "informasi yang dapat dipercaya" bahwa 25 tentara Australia terlibat dalam pembunuhan 39 warga sipil dan tahanan Afghanistan antara tahun 2009 dan 2013. Pada Senin (30/11/2020), China bergabung dalam kecaman luas atas temuan itu.
Kejadian tersebut kini dalam penyelidikan polisi, tetapi gambar yang dibuat-buat yang dibagikan oleh juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian telah memicu reaksi marah di Canberra dan sekitarnya.
Baca Juga: Australia kembali menerima mahasiswa asing sejak penutupan akibat Covid-19
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Beijing harus "benar-benar malu" karena berbagi citra "menjijikkan" dan menuntut permintaan maaf. Twit itu juga mendorong Jacinda Ardern, Perdana Menteri negara tetangga Selandia Baru, untuk menyampaikan keprihatinannya dengan Beijing.
Pada Selasa (01/12/2020), Perdana Menteri Arden mengatakan Selandia Baru telah secara langsung menyampaikan keprihatinannya dengan otoritas China.
"Itu adalah posting yang tidak benar, dan tentu saja itu akan menjadi perhatian kami. Jadi itu adalah sesuatu yang kami kemukakan secara langsung dengan cara yang dilakukan Selandia Baru ketika kami memiliki kekhawatiran seperti itu," katanya kepada wartawan di parlemen di ibu kota Wellington.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Menolak Meminta Maaf kepada Australia Terkait Foto Tentara Palsu"
Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Ardi Priyatno Utomo
Selanjutnya: Pelajar asing pertama tiba di Australia sejak penutupan akibat Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News