kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China Menuju Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Ini Tanda-Tandanya


Senin, 05 Desember 2022 / 11:52 WIB
China Menuju Hidup Berdampingan dengan Covid-19, Ini Tanda-Tandanya

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Media sosial juga dipenuhi dengan postingan dokter yang berbasis di Shanghai, Zhang Wenhong, yang mengatakan bahwa jenis Omicron saat ini tidak terlalu mematikan dibandingkan jenis sebelumnya.

Berbicara selama konferensi medis pada hari Sabtu, Dr Zhang juga dikutip mengatakan bahwa data yang dikumpulkan selama wabah besar Shanghai di musim panas menunjukkan bahwa pasien yang divaksinasi, terutama orang tua, tidak terlalu sakit dan pulih lebih cepat.

Pemerintah telah mengumumkan akan meningkatkan kampanye untuk memvaksinasi orang tua, yang telah menjadi penolak terbesar untuk divaksinasi.

Xi Jinping melunak

Sebelumnya diberitakan, Presiden China Xi Jinping menunjukkan sikap melunak yang langka terjadi ketika Beijing berupaya membatalkan beberapa kebijakan Covid-19 yang lebih ekstrem. Hal tersebut diungkapkan oleh mantan pemimpin aksi demonstrasi Lapangan Tiananmen.

"Sulit untuk memprediksi hasil dari unjuk rasa sekarang," kata Zhou Fengsuo, seorang aktivis hak asasi manusia dan mantan pemimpin mahasiswa selama protes Lapangan Tiananmen, kepada Newsweek

Baca Juga: Xi Jinping Dituntut Mundur, China Isyaratkan Tak Ada Perubahan Kebijakan Nol-Covid-19

Dia menambahkan, "Tapi kami sudah melihat beberapa pelonggaran kebijakan 'nol-Covid', yang merupakan tampilan kelemahan yang jarang terjadi pada Xi Jinping."

Melansir Fox News, aksi unjuk rasa telah menyebar ke sejumlah kota di seluruh China karena penduduk menentang kebijakan ketat "nol-Covid" di negara itu. Dalam kebijakan nol-Covid,  pemerintah daerah akan mengunci kota dan melakukan pengujian massal setelah mendeteksi beberapa kasus Covid-19.

Kebijakan tersebut membatasi jumlah kematian hingga di bawah 6.000 di antara 1,4 miliar penduduknya. Akan tetapi, penduduk sudah bosan dengan pembatasan keras yang diberlakukan pada aturan hidup mereka selama tiga tahun setelah virus pertama kali menyebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×