kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China meluncurkan paspor virus corona, pertama di dunia


Selasa, 09 Maret 2021 / 23:05 WIB
China meluncurkan paspor virus corona, pertama di dunia

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China pada Senin (8 Maret) meluncurkan program sertifikat kesehatan untuk pelancong domestik, memimpin dunia dalam rencana yang disebut paspor virus corona.

Mengutip Channel News Asia, sertifikat digital, yang menunjukkan status vaksinasi pengguna dan hasil tes virus, tersedia untuk warga China melalui program di platform media sosial WeChat.

Sertifikat itu diluncurkan "untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi dunia dan memfasilitasi perjalanan lintas batas," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Namun, sertifikat kesehatan internasional saat ini hanya tersedia untuk digunakan oleh warga negara China dan belum wajib.

Baca Juga: WHO minta paspor vaksin tidak digunakan buat perjalanan internasional, ini alasannya

Pertama di dunia

Sertifikat tersebut, yang juga tersedia dalam bentuk kertas, dianggap sebagai "paspor virus" pertama di dunia.

Amerika Serikat dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang saat ini mempertimbangkan untuk menerapkan sertifikat serupa.

Uni Eropa juga sedang menggodok "izin masuk hijau" yang akan memungkinkan warga yang sudah menerima vaksin virus corona melakukan perjalanan antarnegara anggota dan ke luar negeri.

Baca Juga: Amerika terbanyak, 300 juta orang di seluruh dunia sudah divaksinasi virus corona

Program China mencakup kode QR terenkripsi yang memungkinkan setiap negara memperoleh informasi kesehatan para pelancong, kantor berita Xinhua melaporkan Senin.

"Kode kesehatan QR" dalam WeChat dan aplikasi ponsel cerdas China lainnya sudah digunakan untuk dapat masuk ke transportasi domestik dan banyak ruang publik di negeri tembok raksasa.

Aplikasi melacak lokasi pengguna dan menghasilkan kode "hijau", identik dengan kesehatan yang baik, jika pengguna tidak melakukan kontak dekat dengan kasus Covid-19 terkonfirmasi atau belum melakukan perjalanan ke hotspot virus corona.

Tetapi, sistem tersebut telah memicu kekhawatiran privasi, dan kecemasan itu menandai perluasan pengawasan pemerintah.

Selanjutnya: 25 Gejala virus corona menurut WHO, dari yang paling umum hingga baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×