Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Beberapa waktu terakhir, perang kata-kata antara China dan Taiwan semakin meningkat. Hal itu kian menambah ketegangan yang ada antar kedua negara.
Reuters memberitakan, pada Senin (1/3/2021), China membantah tuduhan Taiwan bahwa larangan nanas dari pulau itu terkait dengan politik. Beijing menegaskan larangan tersebut murni masalah keamanan hayati.
China mengumumkan larangan nanas Taiwan itu pada pekan lalu, dengan alasan terdapat "makhluk berbahaya" yang ada di dalam buah sehingga mengancam pertanian China sendiri.
Sementara, Taiwan mengatakan tidak ada yang salah dengan buah nanasnya. Negara kota itu lantas menuding Beijing menggunakan buah itu sebagai cara lain untuk melakukan pemaksaan kepada Taiwan.
Baca Juga: China siapkan latihan militer sebulan penuh di Laut China Selatan
Kantor Urusan Taiwan di China mengatakan keputusan itu "sangat rasional dan perlu" dan bea cukai memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyakit yang dibawa oleh tanaman dalam memasuki negara itu.
"Otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) dengan sengaja salah mengartikan dan dengan jahat menafsirkan masalah teknis, mengambil kesempatan untuk menyerang dan mendiskreditkan China daratan," katanya, merujuk pada partai yang berkuasa di Taiwan.
Baca Juga: Aksi Beijing semakin picu kekhawatiran perang besar dengan Taiwan bakal pecah!
"DPP tidak memiliki kemauan atau kemampuan untuk memecahkan masalah praktis, dan mereka hanya dapat menghindari tanggung jawab mereka sendiri dengan memfitnah daratan," tambahnya seperti yang dikutip Reuters.
Sementara Taiwan terkenal secara internasional karena mengekspor semikonduktor, pulau sub-tropis ini memiliki industri buah yang berkembang pesat ketika masih menjadi koloni Jepang. Pada tahun lalu, lebih dari 90% nanas yang diekspor dikirim ke China.
Politisi telah bersatu di belakang petani nanas, memposting foto diri mereka di ladang dengan petani dan menyelipkan buah di halaman media sosial mereka, mendorong konsumen domestik untuk membeli buah nanas dalam negeri.
Baca Juga: Dua hari berturut-turut China terbang di sekitar zona pertahanan Taiwan
Pemerintah juga telah meminta perusahaan Taiwan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar, dan mencari pasar ekspor alternatif.
Presiden Tsai Ing-wen pada hari Minggu mengunjungi perkebunan nanas di Taiwan selatan, di mana sebagian besar buah ditanam dan di mana DPP secara tradisional menikmati dukungan yang kuat.
China telah meningkatkan tekanan untuk membuat Taiwan menerima kedaulatan China, termasuk jet tempur dan pembom yang terbang secara teratur di dekat Taiwan atau ke zona identifikasi pertahanan udaranya.
Selanjutnya: Memanas lagi, 8 jet tempur China terbang ke zona pertahanan Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News