kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China: Kami tolak rencana WHO untuk penyelidikan asal usul Covid-19


Jumat, 23 Juli 2021 / 13:00 WIB
China: Kami tolak rencana WHO untuk penyelidikan asal usul Covid-19

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Pada Kamis (23/7/2021), China menolak mentah-mentah rencana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penyelidikan tahap kedua tentang asal usul virus corona. Penyelidikan ini mencakup hipotesis bahwa virus tersebut bisa lolos dari laboratorium China.

Melansir Reuters, WHO pada bulan ini mengusulkan studi fase kedua tentang asal usul virus corona di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan. WHO juga menyerukan transparansi dari pihak berwenang. 

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Zeng Yixin, wakil menteri Komisi Kesehatan Nasional (NHC), kepada wartawan.

Zeng mengatakan dia terkejut ketika pertama kali membaca rencana WHO karena mencantumkan hipotesis bahwa pelanggaran protokol laboratorium Tiongkok telah menyebabkan virus bocor selama penelitian.

Baca Juga: WHO: China hambat penyelidikan asal usul Covid-19

Direktur Jenderal WHO sebelumnya mengatakan pada Juli bahwa penyelidikan asal-usul pandemi Covid-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana. 

Zeng menegaskan kembali posisi China bahwa beberapa data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena masalah privasi.

"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus COVID-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," kata Zeng seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Varian Delta jadi penyebab lebih dari 80% kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat

China menentang politisasi penelitian ini, tambahnya.



TERBARU

×