kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

China bangun maket kapal induk AS, buat sasaran latihan rudal pembunuh kapal induk?


Senin, 08 November 2021 / 23:15 WIB
China bangun maket kapal induk AS, buat sasaran latihan rudal pembunuh kapal induk?

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Militer China membangun maket kapal induk dan kapal perang AS lainnya, kemungkinan sebagai target latihan rudal mereka, di gurun Xinjiang, gambar satelit dari Maxar menunjukkan pada Minggu (7/11).

Menlansir Reuters, maket tersebut mencerminkan upaya China untuk membangun kemampuan anti-kapal induk, khususnya melawan Angkatan Laut AS, karena ketegangan tetap tinggi dengan Washington atas Taiwan dan Laut China Selatan.

Gambar satelit menunjukkan garis besar skala penuh dari maket kapal induk AS dan setidaknya dua kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke telah dibangun di tempat yang tampaknya menjadi kompleks jangkauan target baru di Gurun Taklamakan.

Kompleks tersebut telah militer China gunakan untuk pengujian rudal balistik, laporan US Naval Institute menyebutkan, mengutip perusahaan intelijen geospasial All Source Analysis.

Baca Juga: India dan China bisa jadi pembeli pertama rudal S-500 Rusia, tengok kemampuannya

Program rudal anti-kapal China diawasi oleh Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF). Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Menurut laporan tahunan terbaru Pentagon tentang militer China, PLARF melakukan peluncuran tembakan langsung pertama yang dikonfirmasi ke Laut China Selatan pada Juli 2020.

PLARF menembakkan enam rudal balistik anti-kapal DF-21 ke perairan Utara Kepulauan Spratly, di mana China memiliki sengketa wilayah dengan Taiwan dan empat negara Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada Juli tahun ini, Amerika Serikat akan membela Filipina jika diserang di Laut China Selatan dan memperingatkan China untuk menghentikan "perilaku provokatifnya".

Selanjutnya: AS: Lebih cepat dari perkiraan, China bisa punya 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×