kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,41   -5,94   -0.64%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS: Lebih cepat dari perkiraan, China bisa punya 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030


Kamis, 04 November 2021 / 18:50 WIB
AS: Lebih cepat dari perkiraan, China bisa punya 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030

Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Laporan terbaru Pentagon, yang terbit Rabu (3/11), dengan terbuka mengungkapkan perkembangan senjata nuklir China saat ini lebih cepat dari perkiraan. Ini bisa segera mempersempit kesenjangan dengan Amerika Serikat.

Dilansir dari Channel News Asia, Pentagon menduga China dapat memiliki 700 hulu ledak nuklir pada 2027, dan melonjak hingga 1.000 di 2030. Jumlah itu dua setengah kali lebih banyak dari yang diprediksi Pentagon tahun lalu.

Tahun lalu, Pentagon mengatakan, China memiliki sekitar 200 hulu ledak dan akan menggandakannya pada 2030. Dalam beberapa bulan terakhir, peneliti menerbitkan foto-foto satelit dari silo rudal nuklir baru di China Barat.

"Republik Rakyat China berinvestasi pada, dan memperluas, jumlah platform pengiriman nuklir berbasis darat, laut, dan udara dan membangun infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung ekspansi besar kekuatan nuklirnya," ungkap Pentagon.

Baca Juga: China menuntut klarifikasi AS terkait insiden kapal selam di Laut China Selatan

Semua penilaian tersebut dituangkan dalam laporan tahunan Departemen Pertahanan AS kepada Kongres tentang perkembangan militer China.

Pentagon juga mengatakan, China sepertinya tidak akan berusaha meluncurkan serangan nuklir tanpa alasan kepada musuh yang juga memiliki senjata nuklir, termasuk Amerika Serikat.

Sebaliknya, China dinilai akan menyiapkan persenjataannya hanya untuk memperkuat kemampuan balasannya serta sebagai upaya pencegahan.

Rival utama AS

Pentagon telah menyatakan China sebagai perhatian keamanan utamanya di masa depan. Perhatian semakin tinggi setelah China berjanji untuk menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) miliknya sebagai pasukan kelas dunia pada 2049.

Persaingan kedua negara ini semakin meningkatkan risiko pecahnya perang, terutama berkaitan dengan Taiwan, negara demokrasi yang didukung AS tapi masih dianggap China sebagai salah satu provinsinya.

Baca Juga: Dibayangi ancaman China, pasukan cadangan Taiwan akan dilatih lebih keras



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×